Sejumlah wilayah yang ada di Indonesia, mengalami kenaikan suhu yang cukup drastis. Suhu temperatur rata-ratanya adalah sekitar 35° sampai dengan 30°C. Kenaikan suhu ini membuat sebagian wilayah terasa lebih panas daripada biasanya.
Di sosial media sendiri, banyak warganet yang mengeluhkan tentang suhu panas ini. Dampak dari suhu panas yang meningkat ini membuat masyarakat Indonesia merasa gerah.
Rasa gerah ini disebabkan oleh terjadinya uap air akibat transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Namun, suhu panas yang meningkat saat ini bukanlah akibat dari datangnya kemarau. Karena, kemarau adalah musim yang sudah pasti akan terjadi. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu panas yang meningkat akhir-akhir ini, disebabkan oleh minimnya pertumbuhan awan dan perubahan kondisi dinamika atmosfer.
Selain itu, kondisi suhu panas ini dipicu oleh fenomena El Nino. El Nino dalam bahasa Spanyol berarti “anak kecil”. El Nino dapat terjadi akibat interaksi rumit antara atmosfer dan laut yang akhirnya berdampak pada cuaca. Masyarakat Indonesia, berharap suhu panas ini akan berakhir dan musim hujan akan segera datang.
Kapan Suhu Panas Berakhir?
Menurut perkiraan dari BMKG, suhu panas di Indonesia akan berhenti pada sekitar bulan Oktober 2023. Sesuai yang diprediksi oleh BMKG, level El Nino moderat akan terus berlangsung dan bertahan pada bulan Februari sampai Maret 2024.
Dampak dari El Nino dapat berkurang saat masuk musim hujan. Kepala BMKG Dwikorita menjelaskan melalui Talkshow Presisi, bahwasannya awal musim hujan berkaitan erat dengan adanya peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia.
Monsun Asia diprediksi akan memasuki wilayah Indonesia, sehingga pada bulan November hujan akan mulai turun. Sebagian wilayah Indonesia mengalami musim hujan saat sebelum bulan November, namun sebagian wilayah dipastikan akan memasuki musim hujan saat bulan November mendatang.
Dengan mulainya musim hujan ini, diharapkan, suhu panas dapat segera berakhir. Puncak dari musim hujan, diprediksi oleh BMKG akan terjadi pada bulan Januari sampai Februari 2024.
Penyebab Suhu Panas
Dikutip melalui laman resmi BMKG, berikut ini penyebab suhu panas di Indonesia.
Sebagian besar wilayah yang ada di Indonesia, terutama Jawa sampai Nusa Tenggara, saat ini tengah didominasi oleh kondisi cuaca yang panas dan minimnya tingkat pertumbuhan awan. Minimnya pertumbuhan awan ini, terjadi pada siang hari. Karena kondisi inilah yang menyebabkan sinar matahari tidak memiliki hambatan oleh awan saat di atmosfer. Sehingga, suhu pada permukaan bumi pada siang hari akan terasa sangat terik dan panas.
Pada akhir bulan September, posisi semu matahari pada saat itu tengah berada di wilayah selatan ekuator. Kondisi ini mengindikasikan bahwa, sebagian wilayah Indonesia bagian selatan ekuator, seperti Jawa hingga ke Nusa Tenggara, mendapatkan dampak penyinaran matahari yang jauh lebih intens daripada wilayah lainnya. Pemanasan sinar matahari ini, membuat suhu menjadi panas pada saat pagi menjelang siang, hingga siang hari.
Faktor lainnya yang menjadi penyebab dari suhu panas meningkat adalah kecepatan angin, penutupan awan, dan tingkat kelembapan udara. Kondisi-kondisi ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap perubahan suhu panas pada beberapa wilayah yang ada di Indonesia.
Suhu Maksimum Harian di Indonesia
Melalui data yang ditunjukkan oleh BMKG, dari hasil pengamatannya pada tanggal 18-10 Oktober 2023 pada beberapa wilayah Indonesia, suhu di beberapa wilayah mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Suhu tersebut kisaran 35-39° C pada siang hari.
Suhu maksimum mencapai 39°C yang terukur pada Stasiun Meteorologi Kertajati, Jawa Barat. Sedangkan suhu sebesar 38°C terdapat di Stasiun Klimatologi Semarang, Jawa Tengah. Sementara pada stasiun klimatologi dan meteorologi lainnya, suhu berkisar antara 35 sampai 37° C. (dari berbagai sumber)