Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan Cilacap yang terpapar Covid-19 dikabarkan hingga ratusan orang. Namun setelah menjalani isolasi, kini tinggal 17 orang yang positif. Napi tersebut di tempatkan di blok dan kamar yang terpisah. Diduga awal mula napi dan pegawai tertular Covid-19 dari mahasiswa magang.
Hal tersebut di sampaikan Koordinator Lapas Se-Nusakambangan Jalu Yuswa Panjang. Ia mengatakan bahwa kondisi Napi Nusakambangan yang terpapar Covid-19 dalam keadaan sehat karena mereka terpapar namun tanpa gejala.
“Kalau jumlah ratusan itu kan mungkin dari bulan Januari lalu, saat ini tinggal 17 orang, bersyukur yang lain sudah selesai (sembuh), karena OTG tanpa gejala,” ujar Jalu Yuswa Panjang yang juga sebagai Kepala Lapas kelas 1 Batu, Senin (22/03).
Jalu menjelaskan, bahwa awalnya salah satu mahasiswa yang sedang melakukan orientasi di Lapas Nusakambagan dinyatakan positif. Kemudian setelah dilakukan tracing kontak ada 33 yang positif, dan setelah dilakukan test ulang ditemukan 3 pegawai positif dan sudah di isolasi mandiri di Cilacap.
Sedangkan untuk napinya diisolasi tidak bertemu dengan yang lain. Sementara untuk penanganannya sudah dibentuk tim khusus sehingga tidak menularkan ke yang lain.
Menurutnya, untuk kasus Covid di Lapas Batu merupakan Napi kiriman dari Lapas Gunung Sindur ada sebanyak 30 orang. Dari jumlah tersebut, 10 orang di tempatkan di Lapas Batu dan 20 di Lapas Pasir Putih. Setelah dilakukan tracing ditemukan 1 kasus di Batu dan 4 di Pasir Putih. Mereka disana di tempatkan satu sel satu orang.
“Poltekip sudah selesai, hari Jumat kemarin negatif semua, di Kembang Kuning dari 30 orang hasil swab tinggal 15 orang, di Pasir Putih dari 4 orang tingal 1 orang di tempatkan di sel satu orang (one men one cel), dan 1 orang di Lapas Batu,” ujarnya
Ditambahkan, penanganan juga dilakukan dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap. Selain itu, pihaknya sudah mendapat kiriman obat-obatan vitamin dan alat rapid antigen dari Dirjen Pas Jakarta yang nantinya akan dilakukan test secara periodik.
Terkait kunjungan, kata dia, saat ini belum ada kunjungan tatap muka, karena masih dilarang oleh Dirjen Pas dan kunjungan masih dilakukan secara daring. Sedangkan untuk pengamanan, pihaknya juga memperketat keluar masuk di pintu Dermaga Wijayapura maupun di dalam lapas dan untuk tamu wajib membawa rapid antigen.
“Mulai hari Senin ini semua pegawai kita lakukan tes suhu, menggunakan sarung tangan dan masker, supaya aman, sedangkan tamu seperti PLN yang akan mengecek (listrik) atau Telkom wajib menunjukkan antigen,” terangnya.