PURWOKERTO – Terhitung mulai Kamis (24/6) sampai Kamis (8/7) mendatang, kawasan GOR Satria Purwokerto bakal ditutup sementara. Penutupan tersebut untuk menekan penyebaran Covid-19.
Kendati demikian, oleh sebagian pihak kebijakan penutupan GOR Satria ini dinilai kurang tepat karena merugikan sebagian masyarakat, khususnya mereka yang memanfaatkannya untuk aktivitas olahraga.
Wakil Ketua KONI Kabupaten Banyumas, Yoga Sugama mengatakan, selama ini kawasan GOR Satria memiliki nilai kemanfaatan bagi masyarakat, khususnya mereka yang sering menggunakan lokasi tersebut untuk aktivitas olahraga.
”GOR Satria itu termasuk fasilitas umum yang sering dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk aktivitas olahraga, misalnya jalan sehat dan aktivitas olahraga yang lain. Kalau nanti ditutup berarti merugikan mereka,” ungkap dia.
Menurutnya, bila tidak digunakan untuk kegiatan yang mengundang massa dalam jumlah besar, semestinya GOR tetap dibuka saja. Apalagi bila dilihat kemanfaatannya bagi masyarakat luas.
”Jadi selama GOR tidak digunakan untuk kegiatan pertunjukan atau event-event yang mengundang massa dalam jumlah banyak, saya rasa sebaiknya GOR tetap dibuka saja,” ujarnya.
Bahkan ia membandingkan dengan pasar yang setiap hari selalu ramai pengunjung. ”Kalau dibandingkan dengan pasar, tentu lebih ramai pasar. Selama ini GOR lebih sering dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk aktivitas olahraga,” tambah dia.
Selain digunakan sebagian masyarakat untuk berolahraga, lanjut dia, selama ini kawasan gelanggang olahraga tersebut juga kerap dimanfaatkan oleh para atlet Banyumas untuk kegiatan latihan.
”Atlet kempo, tarung drajat, tenis, badminton dan lain-lain selama ini kerap menggunakan GOR untuk latihan. Kalau nanti ditutup, mereka akan latihan di mana,” terang dia.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Asis Kusumandani membenarkan kawasan GOR akan ditutup sementara dalam rangka pencegahan Covid-19.
”Betul sesuai SE (Surat Edaran Bupati). Kalau sesuai SE penutupan akan dilakukan 24 Juni sampai 8 Juli,” kata dia.
Saat ditanya apakah penutupan tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan mengapa penutupan itu tidak dikhususkan saja untuk kegiatan pertunjukan, ia hanya memberikan ucapan terima kasih atas masukan tersebut.