INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Garam Kebumen Mulai Dikenalkan ke Pasar Eropa

Rabu, 8 September 2021

KEBUMEN – Petani garam di Desa Miritpetikusan, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen terus mengembangkan pemasaran produk mereka. Tidak hanya di tingkat lokal, mereka mencoba menjajaki pasar mancanegara.

Pengurus Kelompok Petambak Garam Jagad Kidul Widodo (39) menjelaskan, produk garam mereka jual ke toko organik, pabrik kecap organik, pabrik sabun di wilayah Yogyakarta dan Purwokerto. Saat ini mereka juga mencoba mengirim sampel ke eropa termasuk Turki.

“Semoga bisa lolos dan kirim ke sana,” kata Widodo saat ditemui wartawan, Selasa (7/9).

Para petani di pesisir selatan Kebumen ini sukses memproduksi garam dengan kualitas tinggi. Kelompok Jagad Kidul sudah mulai memproduksi garam sejak tahun 2018 dengan memanfaatkan lahan bengkok desa seluas 40 meter x 70 meter di Desa Mirit Petikusan, sekitar 600 meter dari Pantai Petikusan.

“Kapasitas produksi saat ini rata-rata enam ton per bulan,” ujar Widodo.

Kelompok Jagad Kidul beranggotakan 11 orang. Mereka telah dibagi dalam pengelolaan tambak, tiga orang mengurusi bagian produksi. Sisanya bagian pemasaran dan membantu sewaktu-waktu dalam proses mengisi tandon dan saat panen.

Lahan tembak garam dulunya adalah bengkok yang dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Setelah melihat peluang, warga kemudian membentuk kelompok dengan dukungan penuh
dari pemerintah desa memutuskan untuk memproduksi garam.

Jika dibandingkan dengan pertanian, hasilnya hampir sama menguntungkan. Akan tetapi tingkat kegagalan atau kerugiannya aman untuk memproduksi garam.

“Kalau di bilang menguntungkan yang mungkin sama. Cuma garam kemungkinan rugi kecil. Asal dikelola dengan baik panen maksimal hasilnya jelas. Beda dengan pertanian yang kadang kalau gagal bisa rugi total,” jelasnya.

Perhatian Pemerintah

Disinggung perhatian pemerintah daerah saat ini, Wododo mengaku sejauh ini Pemkab Kebumen kemungkinan sudah memantau. Namun dalam kebijakan masih dinilai kadang belum merata.

“Contohnya kemarin ada hadiah dari top 45 yang dimasukan ke DED kabupaten. Kami gak kebagian, padahal anggarannya kalau tidak salah mencapai Rp 8 miliar. Sementara dulu objek yang diambil kelompok kami,” ucapnya.

Pengurus Kelompok Jagad Kidul lainnya, Wahyu Widi Wicaksana (35) mengungkapkan, sejauh ini harga garam produksi kelompok dijual dengan harga Rp 4.000 hingga Rp 5.000/kg. Khusus untuk garam yang digunakan untuk spa harganya bahkan bisa mencapai Rp 30.000/kg.

“Garam dari Mirit Petikusan ini banyak dimanfaatkan untuk kosmetik, terapi dan garam ikan. Di masa pandemi Covid-19 ini banyak yang menggunakannya untuk terapi, biasanya dicampur dengan air hangat untuk mandi, belakangan ini banyak permintaan dari Jakarta via online,” ungkapnya.

Garam produksi petani di pesisir Kebumen telah mendapatkan sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) dalam ruang lingkup proses produksi garam konsumsi beryodium.

Selain itu, juga telah mendapat ijin edar dari BPOM, sehingga sudah bisa dijual bebas Kebumen merupakan kabupaten pertama yang menerima sertifikasi SNI, BPOM dan surat ijin edar.

Garam Kebumen juga memiliki kualitas yang jauh lebih baik dari produksi daerah lain. Hal karena air laut sebagai bahan baku utamanya masih belum tercemar. Bahkan kadar natrium klorida (Na Cl) mencapai 95,75 persen. “Sudah sangat cukup untuk garam konsumsi. Tinggal menaikan sedikit kadarnya menjadi 97 persen untuk menjadi garam industri,” ujar Kepala Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Syarif Widjaya.

Kualitas ini karena produksi garam di Kebumen menggunakan sistem tunel. Yaitu, air laut sebelum masuk ke dalam tunel sudah difilter dan di dalamnya dilapisi plastik. Sehingga hasilnya bisa langsung dipanen dengan kondisi bersih.

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Dukung Gerakan Literasi Digital, Bupati Purbalingga Siapkan Ruang Digital Layak Anak

Selanjutnya

Truk Muatan Bambu Tabrak Mobil dan Motor di Banyumas, 3 Orang Luka

Selanjutnya

Truk Muatan Bambu Tabrak Mobil dan Motor di Banyumas, 3 Orang Luka

Plt Bupati Banjarnegara Monitoring Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com