CILACAP – Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie menyebutkan, gempa skala kecil di bawah 5,0 magnitudo sering terjadi di Kabupaten Cilacap. Sejak awal tahun 2021 hingga September ini, terdapat 43 kejadian gempa di Kabupaten Cilacap.
“Iya gempanya kecil di bawah 5,0 magnitudo,” kata Setyoajie.
Kegempaan di bawah 5,0 magnitudo ini dikarenakan Cilacap masih memiliki sesar Citanduy yang aktif. Perlintasan sesar tersebut berujung pada wilayah Kroya.
“Sesar Citanduy yang melewati Cilacap, merupakan sistem sesar Pamanukan Cilacap,” katanya.
Menurutnya, kekuatan gempa tersebut relatif kecil dan memiliki intensitas lokal. Kecuali sumber yang kegempaan berasal dari zona subduksi selatan, kekuatannya sedikit besar dan tidak hanya di rasakan di Cilacap, namin bisa sampai Kebumen hingga Jogja.
Menurut Setyoeajie, pihaknya telah membuat peta rawan bencana gempa dan tsunami untuk level kecamatan. Peta tersebut sudah diberikan ke Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan harapan masyarakat bisa terakomodir.
“Saat ini gempa bumi semakin sering terjadi. Maka, kami memberikan rekomendasi kepada Pemkab Cilacap untuk membangun bangunan tahan gempa. Selain itu, bangunan seperti mall, rumah sakit dan lainnya harus mulai dilihat spesifikasinya untuk mengantisipasi bangunan tersebut bisa atau tidak untuk tempat evakuasi,” ujarnya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tidak resah dengan sejumlah informasi kegempaan, dan khususnya bagi masyarakat pesisir pantai diharapkan bisa memahami evakuasi mandiri jika terjadi gempa bumi dengan rentan waktu cukup lama. (ray)