BANYUMAS – Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono membentuk tim pengawasan lintas sektor untuk memperketat pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh kecamatan, menyusul temuan dugaan pelanggaran di lapangan.
“Kami sudah rapat koordinasi bersama Forkopimda dan dinas terkait. Tim ini saya bentuk agar kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi di Banyumas,” ujar Sadewo.
Rapat tersebut dihadiri Dandim, Kapolresta, Kajari, serta perwakilan dari dinas kesehatan, pendidikan, pertanian, dan lingkungan hidup. Setiap camat ditunjuk sebagai penanggung jawab utama pengawasan MBG di wilayahnya, dengan dukungan Forkopimcam, Puskesmas, Koramil, dan Polsek setempat.
“Setiap dapur akan diawasi oleh Puskesmas karena mereka memahami standar gizi dan kebersihan makanan,” jelasnya.
Sadewo menyebutkan, dari 64 Satuan Pelaksana Program Pemberian Gizi (SPPG) di Banyumas, baru 11 yang memiliki sertifikat laik sanitasi. Meski demikian, sebagian besar dapur telah beroperasi melayani ribuan anak penerima manfaat.
“Ini jadi masukan penting yang akan saya sampaikan langsung kepada Pak Dadan, Kepala Badan Pangan Nasional,” katanya.
Ia menegaskan bahwa hasil evaluasi MBG Banyumas akan dibawa ke tingkat pusat sebagai bahan perbaikan nasional. “Kami ingin Banyumas menjadi contoh pembenahan yang konstruktif, bukan hanya untuk kabupaten ini, tapi juga bagi daerah lain,” ujarnya.
Salah satu temuan penting adalah soal waktu mulai memasak. Beberapa dapur diketahui mulai beroperasi sejak pukul 01.00 dini hari, yang dinilai berisiko terhadap kualitas makanan.
“Kami usulkan jam masak paling cepat pukul 03.00 agar tidak lebih dari empat jam sebelum makanan dibagikan. Ini untuk mencegah potensi makanan basi,” terangnya.
Libatkan Tenaga Gizi dan Pengawasan Digital
Sadewo menegaskan bahwa setiap dapur MBG wajib memiliki penanggung jawab dan tenaga ahli gizi yang telah mengikuti pelatihan di Sekolah Polisi Negara (SPN). Ia juga menginstruksikan agar pengawasan dilakukan secara digital melalui media sosial dan kanal aduan masyarakat.
“Saya sudah perintahkan Koordinator SPPG membuat kanal pengaduan WhatsApp dan akun media sosial untuk mengunggah kegiatan setiap hari. Jangan hanya berita buruk yang beredar, tapi juga progres baiknya,” tegasnya.
Ia mengajak masyarakat untuk terus mendukung program MBG yang dinilainya sangat bermanfaat bagi peningkatan gizi anak-anak sekolah.
“Program ini baik dan tujuannya mulia, untuk membangun generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045. Kalau ada kejanggalan, laporkan. Kita akan tindak lanjuti bersama,” pungkasnya. (Angga Saputra)