INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Banyumas kekurangan peti mati untuk jenazah pasien COVID-19

Kamis, 15 Juli 2021

Purwokerto – Rumah sakit di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kekurangan peti mati untuk memakamkan jenazah pasien COVID-19, kata Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono.

“Iya, kekurangan. Dulu itu, saya setiap bulan dibantu oleh Eka Pralaya (Yayasan Penolong Kematian Eka Pralaya Purwokerto, red.), gratis. Pada saat itu yang meninggal dalam satu bulan paling berapa, enggak banyak,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

Akan tetapi setelah angka kematian akibat COVID-19 melonjak, kata dia, pihaknya merasa tidak enak jika harus terus meminta bantuan dari YPK Eka Pralaya.

Menurut dia, kebutuhan peti mati di Banyumas saat sekarang rata-rata mencapai 30 set per hari, baik untuk memakamkan warga yang meninggal di Banyumas maupun warga Banyumas yang meninggal di luar daerah dan akan dimakamkan di kampung halamannya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya meminta kepada Kadin, Gapensi, Hipmi, maupun pengusaha dan berbagai organisasi yang ada di Kabupaten Banyumas untuk ikut membantu pengadaan peti mati tersebut.

“Saya menggalangnya ada yang langsung, mereka boleh membeli peti mati sendiri kemudian diberikan ke rumah sakit-rumah sakit. Kayak kemarin ada yang diberikan ke RSUD Banyumas, RSUD Prof Dr Margono Purwokerto, Rumah Sakit Islam Purwokerto,” katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga memberikan nomor rekening milik YPK Eka Pralaya kepada para pengusaha yang ingin menyalurkan bantuan untuk pengadaan peti mati.

Lebih lanjut, Wabup mengatakan selain peti mati, yang menjadi permasalahan saat sekarang adalah keterbatasan jumlah tim pemulasaraan jenazah pasien COVID-19 di rumah sakit.

“(RSUD) Ajibarang sudah mencoba untuk membantu tim pemulasaraan rumah sakit dengan mengumpulkan kayim-kayim (modin) untuk membantu. Tapi wani apa ora (berani apa tidak, red.) itu yang masalah,” katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengatakan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Banyumas akan segera membahasa masalah kebutuhan tim pemulasaraan jenazah tersebut.

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Beredar Poster Larang Unggah Berita COVID-19 di Banyumas Raya, Ganjar: Yang Rasional dan Proporsional

Selanjutnya

2.734 Warga Purbalingga Jalani Isolasi Mandiri Covid-19

Selanjutnya

2.734 Warga Purbalingga Jalani Isolasi Mandiri Covid-19

Jelang Idul Adha, Permintaan Berkurang, Harga Daging Sapi Relatif Stabil

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com