Purwokerto- Rencana penempatan PKL Sehati Alun-Alun Purwokerto di Ragasemangsang, selain ditolak dan dianggap tidak adil. Juga dianggap menimbulkan trauma terhadap pedagang. Sugiyanto, Humas Humas Paguyuban PKL Sehati Alun-Alun Purwokerto mengatakan, adanya rencana dari Pemerintah Daerah tersebut tidak sesuai keinginan seluruh PKL.
Trauma Radar Banyumas Sabtu, 20 Maret 2021 PURWOKERTO- Rencana penempatan PKL Sehati Alun-Alun Purwokerto di Ragasemangsang, selain ditolak dan dianggap tidak adil. Juga dianggap menimbulkan trauma terhadap pedagang. Sugiyanto, Humas Humas Paguyuban PKL Sehati Alun-Alun Purwokerto mengatakan, adanya rencana dari Pemerintah Daerah tersebut tidak sesuai keinginan seluruh PKL. “Semua PKL tidak ada yang mau ditempatkan di Raga semangsang, teman-teman gak pada mau, trauma. Karena disitukan tidak memungkinkan, keramaian di Alun-Alun, tetapi kami jualan di Ragasemangsang,” katanya kepada Radarbanyumas.co.id, Jumat (19/3).
Apalagi setelah setahun pandemi ini tidak beroperasional, dan kembali mendekati bulan puasa, Ia menambahkan, penempatan yang paling menguntungkan bagi pedagang tetap di Alun-Alun. “Kami sangat keberatan, dibiarkan berakitivitas tapi dibuang di Ragasemangsang. Kalau menurut kami silahkan berjualan di Alun-Alun, karenakan yang direnovasikan cuma bagian Utara dan Selatan, bagian Barat dan Timurnya sudah selesai,” tambahnya. Adapun untuk kesiapan protokol kesehatan, menurutnya, telah siap dan jauh-jauh hari telah dipersiapkan. ‘Kalau protokol kesehatan dari dulu kami siap, bahkan sudah kita siapkan face shield, dan pembatasan pedagang dari 230 lebih anggota itu, sudah kita seleksi yang bisa jualan cuma 120 orang, tetapi penempatan di Ragasemangsang, teman-teman pada tidak setuju,” pungkasnya. (win)