NASIONAL, indiebanyumas.com– Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono menilai penyitaan 4 barang bukti yang dilakukan Polda Metro Jaya sangat merugikan TPN Ganjar-Mahfud. Diketahui, Aiman telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penyebaran hoaks tentang aparat kepolisian tidak netral dalam Pemilu 2024.
Dari pemeriksaan tersebut, kepolisian menyita 4 barang bukti, salah satunya ialah akun WhatsApp milik Aiman.
Aiman juga khawatir jika identitas narasumber yang memberitahunya soal ketidaknetralan aparat akan terbongkar.
“Jadi penyitaan WhatsApp tersebut, selain itu juga mengandung informasi rahasia saya dengan narasumber saya yang disita polisi, juga terkait dengan aktivitas saya sebagai Direktur Komunikasi Politik TPN Ganjar-Mahfud,” katanya usai mengadukan proses penyidikan Polda Metro Jaya ke Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Selasa (30/1/2024) dilansir dari laman iNews.
“Bagi saya itu merugikan kami di TPN Ganjar-Mahfud,” sambungnya.
Wakil Direktur Eksekutif Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud sekaligus Kuasa Hukum Aiman, Finsensius Mendrofa mengatakan, penyitaan 4 barang bukti berupa handphone, email, akun Instagram dan akun WhatsApp milik Aiman sangat terburu-buru.
“Aiman ini masih kapasitas sebagai saksi, agak tidak lazim terlapor dalam kapasitas sebagai saksi ini dilakukan upaya-upaya paksa termasuk dalam hal ini penyitaan,” katanya.
Terlebih, kata Finsensius, Polda Metro Jaya hanya memiliki satu surat izin untuk penyitaan satu barang bukti. Menurutnya, penyitaan 3 barang bukti lain diduga menyalahi aturan.
“Menurut kami patut diduga, patut diduga ini menyalahgunakan kewenangan dari penyidik karena kalau didasarkan pada surat izin penyitaan, kita fokus pada dasar itu, maka hanya satu yang diizinkan. Untuk 3 barang bukti lainnya, ini tidak dicantumkan,” katanya. (alrijohan)