PURWOKERTO – Pemerintah Kabupaten Banyumas kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas. Sebanyak 34 alat bantu diserahkan secara simbolis oleh Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, kepada para penerima manfaat dalam acara yang digelar di Pendopo Si Panji, Purwokerto, Selasa (12/8/2025).
Bantuan tersebut meliputi kursi roda, tongkat walker, alat bantu dengar, kaki palsu, dan kruk ketiak. Sebanyak 14 penerima yang tinggal di sekitar lokasi acara menerima bantuan secara langsung, sementara sisanya akan disalurkan melalui pemerintah desa atau kelurahan masing-masing.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Banyumas, Arif Triyanto, menjelaskan bahwa hingga akhir Juli 2025, pihaknya telah menerima 80 permohonan bantuan alat bantu disabilitas. Pada tahap pertama, sebanyak 34 alat bantu telah terealisasi dengan total anggaran sebesar Rp126.706.500.
“Alat bantu yang diberikan terdiri dari 2 alat bantu dengar, 3 kaki palsu bawah lutut, 2 kruk ketiak, 1 tongkat walker, dan 26 kursi roda,” jelas Arif.
Ia menambahkan, permohonan yang belum terfasilitasi pada tahap pertama akan dialokasikan pada tahap kedua, dan sisanya akan dianggarkan pada tahun 2026.
Dalam sambutannya, Bupati Sadewo menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan wujud kehadiran dan kepedulian pemerintah terhadap penyandang disabilitas di Banyumas.
“Bantuan ini adalah tanda bahwa panjenengan tidak sendirian. Banyumas adalah rumah kita bersama. Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak akan terus berusaha mendampingi, membantu, dan menguatkan,” ujarnya.
Sadewo berharap alat bantu yang diberikan dapat memberikan manfaat nyata, harapan baru, serta menjadi pengingat untuk terus saling menjaga dan mengasihi.
“Mari kita tumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar, tetangga, dan saudara. Hal sederhana yang kita lakukan bisa menjadi penyemangat yang berarti bagi mereka,” tuturnya.
Menanggapi permohonan yang belum terpenuhi, Sadewo menyebut pihaknya akan mengupayakan pemenuhan kebutuhan tersebut melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
“Ke depan, saya berharap tidak ada lagi warga berkebutuhan khusus yang kapiran,” pungkasnya. (Angga Saputra)