BANYUMAS – Forum Relawan Lintas Organisasi (FORTASI) Kabupaten Banyumas menyatakan dukungannya terhadap Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Kabupaten Banyumas dalam penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah tersebut.
Hingga Juni 2025, tercatat 91 orang ODGJ yang merupakan penduduk asli Banyumas telah ditangani. Dari jumlah itu, 63 orang dirujuk ke RSJD dr. RM Soedjarwadi Klaten untuk mendapatkan pengobatan lanjutan, sementara 28 orang lainnya berada di Rumah Singgah milik Dinsospermasdes.
Untuk mengoptimalkan penanganan ODGJ, Dinsospermasdes menjalin kerja sama dengan RSUD Banyumas, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas melalui 40 puskesmas, serta menggandeng para relawan ODGJ yang tergabung dalam FORTASI. Para relawan terlibat dalam proses penjemputan, evakuasi, pembinaan, pendataan, hingga penyiapan calon pasien yang akan dirujuk ke RSJD Klaten.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banyumas, Arif Triyanto, S.Sos., saat dihubungi melalui telepon pada Jumat (13/6/2025), menjelaskan bahwa pihaknya telah berupaya maksimal mengendalikan permasalahan ODGJ yang tersebar di 27 kecamatan di Banyumas.
“Kami menyadari bahwa pengendalian ODGJ belum sempurna. Salah satu kendalanya adalah keterbatasan sarana dan prasarana pendukung,” ujar Arif.
Saat dihubungi, Arif baru saja selesai mengikuti rapat bersama Komisi IV DPRD Kabupaten Banyumas dalam pembahasan KUA-PPAS. Salah satu topik yang dibahas adalah rencana operasionalisasi rumah singgah baru di Kecamatan Karanglewas.
“Rumah singgah baru ini jauh lebih besar dari yang di Jalan Tanjung, dengan daya tampung yang lebih besar. Terdiri dari dua blok, yakni blok ODGJ yang mampu menampung 31 orang, dan blok penerima manfaat yang ditujukan bagi pasien pasca-pengobatan untuk diberikan pelatihan keterampilan, dengan kapasitas 66 orang,” jelasnya.
Arif berharap rumah singgah ini dapat mulai difungsikan pada tahun 2025, sesuai dengan Program Trilas Bupati dan Wakil Bupati Banyumas.
Ia juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak, terutama para relawan ODGJ yang selama ini telah bekerja tanpa pamrih.
“Kami sangat berterima kasih kepada para relawan yang terus membantu pelayanan kepada masyarakat,” tutup Arif.
14 ODGJ Diberangkatkan untuk Pengobatan
Secara terpisah, Pembina FORTASI Banyumas, Eddy Wahono menyampaikan bahwa pada 10 Juni 2025, sebanyak 14 pasien ODGJ yang berasal dari kiriman beberapa puskesmas telah diberangkatkan ke RSJD Klaten. Proses evakuasi dilakukan oleh tim relawan di bawah komando Sapto Adi, yang akrab disapa Saprol.
Eddy menyatakan pihaknya mendukung penuh program pengendalian ODGJ yang dijalankan oleh Dinas Sosial. Ia berharap ke depan Dinsos juga memberikan pelatihan keterampilan bagi para ODGJ yang telah pulih, agar mereka dapat kembali ke masyarakat dan hidup secara mandiri.
“Orang yang sudah sembuh perlu disiapkan kembali agar bisa menikmati hidup secara layak seperti masyarakat pada umumnya,” pungkas Eddy. (Angga Saputra)