NASIONAL – Kementerian Agama (Kemenag) hari ini menyelenggarakan Ujian Akhir Berstandar Nasional atau Imtihan Wathani tahun ajaran 1446 H/2025 M bagi santri Pendidikan Diniyah Formal (PDF).
Berbeda dari tahun sebelumnya, sebagian soal ujian kali ini ditulis dengan aksara Pegon, yang merupakan aksara Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa dan bahasa Melayu.
Pendidikan Diniyah Formal (PDF) adalah pendidikan pesantren pada jalur formal yang berbasis kitab kuning, diselenggarakan secara berjenjang dan terstruktur. Saat ini, terdapat dua jenjang PDF, yaitu Ula Wustha (setingkat MTs/SMP) dan Ulya (setingkat MA/SMA/SMK).
“Penyelenggaraan Imtihan Wathani tahun ini diikuti oleh 11.077 santri tingkat Wustha dan Ulya. Pelaksanaannya merupakan komitmen pemerintah dalam menjaga mutu PDF sebagai bagian dari entitas pendidikan pesantren,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amin Suyitno saat meninjau pelaksanaan ujian di Pesantren Minhajurrosyidin, Jakarta Timur, Selasa (28/01/2025) dikutip dari laman resmi Kemenag RI.
Menurut Suyitno, pelaksanaan Imtihan Wathani sejalan dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren dan Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pesantren. Hal ini menunjukkan kehadiran pemerintah dalam menjamin kualitas pendidikan pesantren serta mencetak generasi unggul baik secara intelektual maupun spiritual.
Soal Ujian dalam Aksara Pegon
Tahun ini, inovasi baru dalam Imtihan Wathani adalah penggunaan aksara Pegon dalam soal ujian, sebagai bentuk penguatan kekhasan pendidikan pesantren.
“Sebelumnya, soal Imtihan Wathani hanya menggunakan bahasa Arab. Tahun ini, sebagian soal menggunakan aksara Pegon untuk memperkuat tradisi literasi pesantren,” ujar Direktur Pesantren, Basnang Said.
Imtihan Wathani berlangsung selama tiga hari, dengan jadwal sebagai berikut:
Jenjang Ulya: 28 – 30 Januari 2025
Jenjang Wustha: 31 Januari – 2 Februari 2025
Materi ujian untuk jenjang PDF Ulya antara lain ilmu Tafsir, ilmu Hadits, ushul Tauhid, Nahwu Balaghoh dan Tarikh (Pegon).
Materi ujian untuk jenjang PDF Wustha, antara lain fiqh, Tauhid, Akhlak,Nahwu Sharf,Tarikh (Pegon).
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat identitas pendidikan pesantren serta meningkatkan pemahaman santri terhadap literasi keagamaan berbasis aksara Pegon, yang telah menjadi bagian dari tradisi keilmuan Islam di Nusantara. (Angga Saputra)


