BANYUMAS – Sekolah Qaryah Thayyibah Purwokerto (QITA) serius dalam menanggapi isu bullying (perundungan). Lembaga pendidikan yang terdiri dari KB-TK-SD-SMP tersebut menyelenggarakan Seminar pada Sabtu (30/11) di balai kelurahan Sokanegara, kecamatan Purwokerto Timur.
Tema yang diangkat adalah Optimalisasi Pencegahan Bullying untuk Mewujudkan Lingkungan Belajar yang Aman dan Nyaman.
Kegiatan dihadiri oleh sekitar 75 peserta dari kalangan guru, orang tua, dan pegiat pendidikan di wilayah kabupaten Banyumas.
Kepala Bidang Pembinaaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Banyumas, Ichya Mahluqie membuka secara resmi kegiatan seminar dengan berpesan agar tindakan pencegahan bullying terus diupayakan di satuan pendidikan dengan menjalin kolaborasi antara orang tua dan pihak sekolah.
Narasumber kegiatan ini merupakan pakar hukum dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Yusuf Saefudin, dan Psikolog dari UIN SAIZU Purwokerto, Henie Kurniawati. Materi yang disampaikan mengupas tuntas tentang tindakan bullying dan cara pencegahannya dari sudut pandang hukum dan psikologis.
Tiat Adi Yuwono, Ketua Yayasan Qaryah Thayyibah Purwokerto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari Open House Sekolah QITA tahun 2024 dan bertujuan sebagai sarana edukasi bagi semua pihak
“Seminar kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Kegiatan ini untuk media belajar kita bersama demi mewujudkan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Tentu, harapan kami, tidak ada tindakan bullying di lingkungan anak-anak kita, baik di sekolah maupun di rumah. Guru, orang tua, dan masyarakat harus berkolaborasi untuk ini,” jelasnya.
Sosialisasi anti bullying perlu terus dilakukan agar langkah-langkah pencegahan dan penanganan dapat dilakukan dengan tepat. Aktivitas bullying dapat berupa fisik, psikis, dan verbal yang menyebabkan korban mengalami gangguan mental atau merasakan tekanan kuat sehingga menderita. Segala upaya penanganan harus memperhatikan kepentingan baik anak. (Yoga Cokro)