INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

PKB Belum Bersikap Bakal Jadi Oposisi atau di Pemerintahan, Bergantung Hal Ini

Senin, 18 Maret 2024

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum memberikan sikap yang jelas apakah akan ada di oposisi atau di pemerintahan.

Hal itu seperti diungkapkan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid di Instagramnya, Jumat (16/3/2024) malam.

“Jadi oposisi atau tidak itu semuanya mulya dan terhormat,” kata Hasanuddin Wahid.

Dia mengatakan, apakah PKB akan jadi oposisi atau tidak maka berpijak pada kepentingan bangsa dan masyarakat.

“Kepentingannya untuk NKRI itu apa, untuk rakyat itu apa, yang lebih maslahat itu apa (oposisi atau di pemerintahan),” katanya.

Dia mengatakan, ada waktunya bagi PKB nanti untuk mengumumkan sikap resmi akan seperti apa. “Tuggu saja dulu,” ujarnya.

Suara PKB menjadi oposisi memang muncul setelah PKB memutuskan mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Apalagi, dari hitung cepat tak resmi, pasangan tersebut kalah dari Prabowo-Gibran.

Walaupun tentu saja, keputusan resmi hasil Pilpres menunggu KPU.

Dengan situasi hitung cepat yang memenangkan Prabowo-Gibran, suara agar PKB oposisi menyeruak.

Apalagi dalam sebuah kesempatan, Muhaimin Iskandar mengungkapkan jika PKB tetap di jalan perubahan seperti yang diusung pasangan Anies-Muhaimin.

Hanya saja, dalam sejarahnya, PKB lebih sering jadi parpol yang mendukung pemerintahan.

Di masa pemerintahan Gus Dur, SBY, dan Jokowi, PKB selalu ada di pemerintahan.

Hanya di masa Megawati saja PKB memutuskan ada di luar.

Empat Besar

Sekalipun pasangan Anies-Muhaimin yang diusung kalah berdasarkan hitung cepat, tapi suara PKB masih cukup stabil.

PKB masih masuk empat besar parpol yang memperoleh suara terbanyak di Pemilu 2024.

Artinya suara PKB pun cukup penting dan signifikan.

Sejak selesai kisruh dualisme tahun 2009, suara PKB terus stabil dan memiliki basis yang sangat kuat di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Bahkan, di Pemilu 2024, beberapa daerah yang sebelumnya jadi basis PDI Perjuangan berubah menjadi daerah hijau PKB.

Misalnya saja di pemilu DPRD Kebumen dan Cilacap,

PKB mampu menjadi jawara, mengalahkan PDI Perjuangan yang pada lima tahun lalu jadi pemenang pemilu DPRD Kabupaten Kebumen dan Cilacap.

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Sorotan PBB soal Netralitas Jokowi di Pilpres Merupakan Tamparan Keras

Selanjutnya

Gerindra Anggap Koalisi Pilpres 2024 Tak Harus Sama dengan Pilkada

Selanjutnya

Gerindra Anggap Koalisi Pilpres 2024 Tak Harus Sama dengan Pilkada

Aburizal Bakrie Mengamini Luhut: Golkar Jangan Mau Diatur Orang Luar

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com