POLITIK, indiebanyumas.com– Sejumlah lembaga survei menyebutkan elektabilitas pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud mengalami penurunan.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai karena survei menjadi bagian dari alat pemenangan Pemilu 2024, maka intervensi terhadap survei pun bisa dilakukan.
“Kalau mau survei, diintervensi dulu. Keputusan MK saja bisa diintervensi istana, masak survei tidak,” kata Sekjen PDIP dalam keterangan tertulis yang dikutip Kamis (23/11/2023).
Hasto menyebut buka hal sulit untuk mengintervensi hasil survei. Salah satunya, memberikan sesuatu kepada sample yang akan diambil.
“Caranya mudah. Di lokasi di mana sampel akan diambil, lalu dibagi sembako dan beras. Kan, itu sudah ada beras bergambar Pak Prabowo dan Mas Gibran,” ujar Hasto.
Hasto meyakini, daerah yang sudah dibagikan beras tidak akan membuat suara rakyat bungkam. Rakyat akan melihat kepemimpinan itu dari Ganjar-Mahfud.
“Pak Ganjar, gubernur tercepat yang mengentaskan kemiskinan. Pak Ganjar bisa tidur di rumah-rumah rakyat untuk menyerap aspirasi dan apa yang dikehendaki oleh rakyat itu,” tutur Hasto.
“Pak Ganjar itu menyelesaikan masalah dengan cepat. Pak Ganjar bisa gaspol. Mana yang lain, gak punya energi. Jadi, Pak Ganjar dan Mahfud adalah perpaduan energi untuk keunggulan Indonesia,” ucap Hasto.
Dalam dunia demokrasi, menurut Hasto, karakter kepemimpinan sangat penting. Dia meyakini, Ganjar-Mahfud akan membawa Indonesia lebih unggul. Pasangan calon (paslon) Nomor Urut 3 ini merupakan kesatupaduan yang bisa membawa energi bagi keunggulan Indonesia.
“Syarat untuk lebih unggul, jangan sampai nepotisme, kolusi, korupsi, come back. Maka ini yang jadi spirit kita semuanya untuk kita kawal. Sehingga Pak Ganjar-Mahfud itu bukan untuk PDI Perjuangan apalagi untuk keluarga. Ini untuk bangsa Indonesia,” ujar Hasto.