indiebanyumas.com – Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei teranyar terkait basis pemilih kuat dari tiga kandidat calon presiden (capres). Hasilnya, basis pemilih kuat Ganjar Pranowo adalah yang paling besar.
Pemilih kuat merupakan pemilih yang telah memiliki prevensi politik dan kecil kemungkinan untuk berubah pilihannya. Sementara pemilih lemah, merupakan pemilih yang telah memiliki prevensi politik teyapi besar peluangnya untuk merubah pilihan.
“Siapa pemilih kuatnya paling banyak? Itu ada dua calon yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat paparkan hasil survei secara daring, Jumat (20/10/2023) dikutip dari laman Okezone.
Dari hasil jejak pendapat, jumlah pemilih kuat Ganjar menduduki peringkat pertama paling banyak yakni sebesar 75,8%. Sedangkan pemilih lemah Ganjar sebesar 21,5%.
Jumlah itu, selisih tipis dengan Anies yang memperoleh pemilih kuat sebesar 75,2% dan jumlah pemilih lemah sebesar 22,8%. Sementara, jumlah pemilih kuat Prabowo hanya sebesar 74% dan pemilih lemahnya sebesar 24,2%.
“Meskipun selisihnya tidak jauh juga dengan Pak Prabowo, tetapi secara absolut pemilih kuat Pak Prabowo sedikit di bawah Anies maupun Ganjar,” tutur Burhanuddin.
Untuk diketahui, Indikator melakukam survei ini sepanjang 2-10 Oktober 2023. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
“Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 12 Provinsi yakni Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Kep. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sulawesi Selatan. Sehingga total sample sebanyak 4.300 responden.
Redaksi Indiebanyumas