PURWOKERTO – Pekan ini, sejumlah harga kebutuhan pokok kembali mengalami kenaikan. Salah satunya komoditas daging ayam.
Hal itu menjadi dilema tersendiri bagi pedagang. Mengingat kenaikan harga akan semakin menurunkan omset, mengingat saat ini masih sepi pembeli.
Salah satu Pedagang Daging Ayam di Pasar Manis Purwokerto, Kusmiyati menyampaikan, harga daging ayam potong saat ini Rp 35 ribu sampai Rp 36 ribu per kilogram (kg). Sedangkan harga normal per kg Rp 34 ribu.
“Selama pandemi pembeli berkurang, ini harga naik ya jadi tambah sepi,” katanya.
Dia pun memanfaatkan teknologi seperti pedagang lainnya. Dengan aplikasi pesan chat, Kusmiyati siap mengantar pesanan ke konsumen.
Sementara itu berbeda dengan harga daging ayam, harga telur ayam justru mengalami penurunan. Sudah beberapa bulan ini, harga telur ayam masih rendah. Bahkan sampai Kamis (14/10) kemarin.
Pedagang Sembako di Pasar Manis Purwokerto, Erfan menuturkan, saat ini harga telur ayam Rp 18.500 per kg. Di mana harga normalnya Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per kg.
“Tergantung pedagang ambil telur dari peternak atau pihak kedua, karena ada yang jual lebiu dari itu,” tuturnya.
Dia pun mengatakan, untuk penjualan sudah lebih baik dibanding saat ada penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Sekarang bisa laku tiga sampai empat peti per hari. Satu peti berisi 10 kg telur ayam.
“Awal PPKM omset turun sampai 30 persen,” katanya.
Erfan mengaku tidak mengetahui pasti kenapa ada penurunan harga telur ayam. Namun saat ada pembagian bantuan PKH, harga telur sempat naik. Karena stok terpenuhi.
Menurutnya, saat ini penjualan sudah berangsur meningkat perlahan. Sebab sebagian anak sekolah sudah melakukan pembelajaran tatap muka. Dan hajatan sedikit dilonggarkan. (ely)