Cilacap – Ratusan rumah warga di Kecamatan Jeruklegi dan Kawunganten Kabupaten Cilacap terendam banjir pada Rabu (21/7/2021) pagi.
Ada enam desa di Jeruklegi yang terdampak, yakni Desa Cilibang, Jeruklegi Wetan, Sawangan, Prapagan, Jambusari dan Brebeg. Sedangkan untuk Kawunganten merendam sekitar 120 warga Desa Kalijeruk.
Banjir terjadi akibat hujan deras yang terjadi semalam dan menyebabkan Sungai Jambu yang meluap. Air sungai meluap karena saat bersamaan terjadi pasang air laut. Sehingga aliran air sungai yang menuju ke Bengawan Donan tidak bida tertampung, dan akhirnya air sungai meluap ke pemukiman warga.
Sarjono (50) warga Dusun Wanasri Desa Jeruklegi Wetan Kecamatan Jeruklegi, mengatakan jika hujan deras terjadi mulai pukul 00.00 WIB. Hanya beberapa jam air sudah masuk ke dalam rumahnya.
“Air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 5.30 WIB, barang-barang langsung saya bawa keluar dan ada yang ditumpuk,” ujarnya.
Air menggenangi rumahnya dengan ketinggian sekitar 50 cm lebih. Rumahnya terendam, karena memang hanya berjarak sekitar 20 meter dari Sungai Jambu.
Menurutnya, bajir besar seperti ini, terjadi pada 10 tahun yang lalu. Biasanya, kata dia meski sungai meluap, air tidak masuk ke dalam rumah.
Banjir juga menyebabkan tiga titik di jalan nasional, terputus dan sempat tidak bisa dilalui kendaraan. Titik yang terendam yakni jalan Jeruklegi- Wangon di Desa Cilibang dengan ketinggian 1 hingga 1,2 meter.
Selanjutnya di jalan Jeruklegi – Wangon di Desa Jeruklegi Wetan dengan ketinggian sekitar 80 cm, serta di jalan penghubung Jeruklegi – Kawunganten dengan ketinggian sekitar 80 cm lebih.
Namun, mulai pukul setengah 10.30 WIB, air mulai surut dan jalan sudah bisa dilalui meski harus dengan sistem buka tutup.
Air yang merendam pemukiman juga sudah mulai surut, warga juga sudah mulai membesihkan rumah-rumah mereka.
Sementara itu Kasi Kedaruratan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cilacap Basuki Wibowo mengatakan jika banjir ini terjadi akibat beberapa faktor. Yakni penyumbatan sampah di bawah jembatan, seta adanya air pasang di laut.
“Kalau menurut perkiraan kami, kemungkinan karena faktor sedimentasi, dan sampah yang menumpuk di alur sungai, dan di jembatan Jeruklegi-Kawunganten juga demikian besar dan ada cekungan, serta adanya faktor pasang surut. Serta beberapa hari ini pasang surut sedang tinggi, apdahal aliran sungai ini seharusnya masuk ke Bengawan Donan yang terpengaruh adanya pasang surut,” katanya.
BPBD Cilacap, TNI dan Polri telah melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak menggunakan perahu karet. Sedikitnya ada 16 warga yang telah dievakuasi. Petugas juga sudah mulai mendirikan dapur umum di beberapa titik untuk keperluan pangan warga. (RT)