Real Madrid menjadi salah satu klub yang selalu aktif di bursa transfer. Namun, tidak semua keputusan yang dibuat Los Blancos berakhir dengan indah. Transfer Eden Hazard contohnya.
Madrid acap kali membayar mahal di bursa transfer untuk pemain baru. Ada kisah sukses, seperti transfer Zinedine Zidane dan Cristiano Ronaldo. Akan tetapi, ada juga yang gagal.
Real Madrid telah melakukan banyak kesalahan transfer. Proyek Galactico Florentino Perez telah mengakibatkan beberapa kegagalan mahal dan membuat sejumlah pemain muda berbakat sama sekali harus pergi dari Bernabeu dengan memendam kekecewaan.
Mari kita tengok lima kesalahan transfer terbesar Real Madrid:
Menjual Makalele
Di antara banyak kesalahan transfer di era Florentino Perez pertama di Real Madrid, yang terbesar tetap penjualan Claude Makele.
Jangkar asal Prancis adalah tulang punggung tim Real Madrid di awal tahun 1990-an, membantu mereka memenangkan tujuh gelar dalam tiga tahun. Posisinya sebagai raja lini tengah defensif amat krusial untuk menjaga kemapanan El Real.
Namun, dengan lebih banyak pemain glamor di skuad yang mendapat pujian, penampilannya diremehkan, dan Makele diizinkan pergi ke Chelsea pada tahun 2003 setelah berselisih dengan presiden Real Madrid.
Selanjutnya, Los Blancos berjuang dalam ketidakhadirannya dan akhirnya menjalani tiga musim tanpa gelar liga.
Membawa Pemain Tak Berguna usai Menjual Ronaldo
Cristiano Ronaldo dijual oleh Real Madrid ke Juventus pada 2018 dengan harga sekitar € 100 juta. Mereka yakin menggunakannya untuk mengubah skuad dengan beberapa pemain baru, tetapi kebanyakan dari mereka berakhir dengan kegagalan yang mahal.
Mariano (€ 22 juta), Alvaro Odriozola (€ 30 juta), Thibaut Courtois (€ 35 juta), Vinicius Junior (€ 45 juta), Andriy Lunin (€ 8,5 juta) dan Brahim Diaz (€ 17 juta) adalah para pemain yang didatangkan El Real usai CR7 cabut.
Dari jumlah tersebut hanya Thibaut Courtois, setelah musim pertama yang buruk, yang menjadi pemain reguler tim utama dan menunjukkan kelasnya sebagai kiper kaliber dunia.
Meskipun Mariano dan Vinicius Junior masih di Real Madrid, mereka belum melakukan cukup banyak hal untuk membuktikan nilai mereka kepada tim. Sementara pemain-pemain lain yang disebutkan di atas sedang dalam status pinjaman.
Melepas Achraf Hakimi dan Theo Hernandez
Real Madrid memiliki beberapa pemain muda yang sangat berbakat seperti Achraf Hakimi dan Theo Hernandez. Tapi saat ini, tak satu pun dari mereka ada di klub saat ini. Mereka justru berkembang pesat di tempat lain.
Hernandez tidak diberi cukup kesempatan untuk bersinar di Bernabeu akhirnya hijrah ke Italia. Dia kemudian menjadi pemain kunci dalam tim AC Milan yang diremajakan di bawah Stefano Pioli.
Bek kanan telah mencetak 12 gol dan membuat 11 assist untuk Rossoneri sejak musim lalu.
Sementara itu, Hakimi dengan cepat menjadi bek kanan kelas dunia di Inter Milan, mencetak dan memberikan assist masing-masing enam kali dan membawa dimensi baru dalam serangan Nerazzurri.
Membeli Eden Hazard Kemahalan
Kepindahan Eden Hazard ke Real Madrid akhirnya terwujud pada 2019 ketika legenda Chelsea itu tiba di Santiago Bernabeu dengan transfer € 100 juta.
Banyak hal hebat yang diharapkan darinya, tetapi sayangnya, cedera terus-menerus menghambat mantranya bersama raksasa Spanyol sejauh ini.
Hazard telah melewatkan 50 dari 86 pertandingan Real Madrid sejak bergabung dengan klub. Dia sekarang akan menghadapi empat hingga enam minggu lagi rihat karena cedera, setelah baru kembali dari absen yang lama akhir pekan lalu.
Kualitas Hazard sebagai pemain tidak diragukan lagi, dan dia masih punya waktu untuk membalikkan keadaan. Tapi saat ini, pemain berusia 30 tahun itu bisa dibilang gagal total di Real Madrid.
Membiarkan Cristiano Ronaldo Pergi
Entah itu keretakan, arogansi atau kebodohan murni, keputusan Real Madrid untuk menjual Cristiano Ronaldo ke Juventus akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu yang terburuk oleh klub manapun.
Tiga tahun terakhir telah menghasilkan cukup bukti yang menunjukkan bahwa kepergian Ronaldo tidak berhasil bagi kedua belah pihak, terutama Real Madrid.
Sementara Los Blancos menatap kemungkinan musim tanpa trofi lagi, sakit hati Ronaldo di Eropa berlanjut setelah tersingkir mengecewakan dari Liga Champions.
Menurut pemain andalan Portugal itu, putusnya hubungan dengan Perez memicu kepergiannya.