CILACAP – Jumlah kasus terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Cilacap kembali melonjak tajam dalam satu hari terakhir. Dari 354 kasus sebelumnya, per Selasa (23/3), bertambah 267 kasus atau total menjadi 621 kasus saat ini.
Tambahan kasus berasal dari warga luar Cilacap, yakni 232 narapidana di Nusakambangan yang terkonfirmasi positif.
Penambahan kasus menyebabkan status kedaruratan Kabupaten Cilacap kembali ke zona merah, dan berpotensi menggagalkan rencana kabupaten. Seperti piloting pembelajaran tatap muka (PTM).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griyana Dewi mengatakan, dengan kembali menjadi zona merah diperlukan diskusi dengan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilacap terkait tindak lanjut pelaksanaan program yang sudah direncanakan seperti PTM.
“Karena ini yang meledak bertambah banyak bukan di kecamatan-kecamatan. Ini terpisah, yakni di Nusakambangan semua, dan dalam datapun kita masukan pada warga luar kabupaten,” ungkapnya.
Terpisah Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Cilacap Sumarsono mengatakan, tidak terpengaruh pada status kedaruratan Cilacap terbaru.
Sumarsono yang juga Kepala SMAN 3 Cilacap yang terpilih menjadi satu-satunya SMA pertama di Cilacap yang melaksanakan PTM menyatakan siap melaksanakan PTM.
“Kita sudah siap sejak lama sebenarnya (untuk melaksanakan PTM),” jelasnya.
Hanya untuk PTM piloting dilaksanakan bertahap, dimulai dari kelas 10 terlebih dahulu. “Di setiap pertemuan hanya 70 sampai 100 siswa terlebih dahulu dari 360 siswa untuk kelas sepuluhnya,” ujarnya.
Kemudian, selain itu tidak semua mata pelajaran juga diajarkan pada tahap piloting kali ini. “Satu hari hanya dua sesi, dan masing-masing dua jam,” tandasnya. (nas)