INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Waspada! Gadget Bisa Buat Balita Telat Bicara

Selasa, 27 Juli 2021

BANJARNEGARA, indiebanyumas.com – Tak bisa dipungkiri kini gadget sudah menjadi bagian hidup manusia. Anak anak dan dewasa tidak bisa lepas dari alat ini. Tapi, perlu waspada, gadget atau gawai bisa membuat balita telat bicara. Hal ini sangat perlu diwaspadai orang tua.

dr Tegar Harputra Raya SpKFR, dokter spesialis rehab medik Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara secara tegas menyatakan orang tua kini wajib waspada dan melakukan kontrol terhadap penggunaan gadget untuk anaknya.

“Sekarang marak anak balita diberi gadget biar nurut, biar tenang, padahal ini cukup berbahaya, karena bisa mengganggu perjwmbangannya dan berdampak pada kesulitan berbicara. Perlu ada pengawasan dan kontrol yang tepat terhadap kejadian ini,” kata Raya, di ruang kerjanya Selasa (27/7/2021).

Raya menambagkan, waktu yang lama menikmati gadget, juga tv inilah yang menjadi persoalan, sebaiknya waktu dibatasi. Jangan sampai lebih dari dua puluh menit untuk bergadget. Selain itu, gadget sudah merampas sebagian besar waktu belajar bagi balita ini.

“Waktu balita, paling tepat adalah pendampingan, banyak ngobrol, dongeng, cerita, interaksi, nah inilah yang hilang ketika anak main gadget. Makanya terjadi gangguan wicara, menjadi keterlambatan berbicara pada anak,” tambah dokter muda ini.

Selain peran orang tua yang membatasi, mengintrol, memperbanyak interaksi. Solusi yang bisa membantu anak bemisa berbicara normal adalah terapi wicara di klinik rehab medik.

“Kalau sudah terjadi gangguan terlambat bicara bisa diterapi wicara oleh petugas khusus. Hanya saja ini membutuhkan waktu yang biasanya tidak sebentar, bisa beberapa tahun. Adanya hal ini, sebaiknya dicegah, sebelum terjadi,” harapnya.

Gangguan wicara karena gadget ini, karena anak mengalami berlebih stimulasi dari gadget, atau over of stimulasi, otak terlalu banyak menerima stimulasi, sehingga anak bingung mencerna stimulasi itu.

Dokter Raya menegaskan, sentuhan orang tua sangat penting, tidak perlu dihentikan total soal gadget, tapi didampingi diajak ngobrol. “Ada gadget, orang tua aktif ngobrol, nyanyi akan lebih baik. Cara praktis dan sibuk, anak dibiarkan bernain gadget, ini bahaya. Walau anak melihat gadget dampingi ajak ngobrol, jelaskan apa yang ada di gadget, selalu beri dampingan,” tegasnya.

Terapinya diantaranya bisa menggunakan alat peraga dan lainnya agar ada rangsangan agar anak berbicara. “Untuk anak pure stimulasi, dan waktunya lama, pakai alat peraga dan permainan, terapi ini wajib ada screening awal. Biasanya anak kurang konsentrasi, dan butuh terapi kesinambungan,” tandasnya. (nugroho)

 

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Cakupan Vaksinasi di Banyumas Belum Sampai 10 Persen

Selanjutnya

Objek Wisata Air Bojongsari Tutup Sementara Selama PPKM

Selanjutnya

Objek Wisata Air Bojongsari Tutup Sementara Selama PPKM

Dukung Percepatan Vaksin, UMP Gelar Vaksin Masal

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com