PURWOKERTO – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Citra Bangsa Mandiri (CBM) Purwokerto menjadi sorotan usai video prosesi acara kelulusan mereka viral di media sosial. Pasalnya, di tengah adanya imbauan untuk tidak menggelar acara kelulusan siswa SMA/SMK dengan konsep wisuda, SMK CBM justru menyiarkan langsung kegiatan tersebut melalui berbagai platform seperti Instagram, TikTok, Facebook, hingga YouTube.
Menanggapi hal ini, Kepala Sekolah SMK CBM Purwokerto, Prisillia Mutiara Sari, S.Si Gr, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa acara kelulusan dengan konsep wisuda memang telah menjadi agenda rutin sekolah sejak tahun 2013. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan apresiasi kepada para siswa yang telah menyelesaikan pendidikan mereka.
“Wisuda yang dilaksanakan merupakan bentuk rasa hormat dan penghargaan kami untuk siswa, guru, dan tentunya untuk orang tua,” ujar Prisillia saat ditemui wartawan di SMK CBM, Selasa (13/5/2025).
Video yang viral di media sosial tersebut menampilkan acara wisuda yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna sekolah pada Kamis (08/05/2025). Acara tersebut diikuti oleh 326 siswa kelas 3 yang lulus dan telah menjadi bagian dari agenda tahunan sekolah yang diketahui oleh siswa dan orang tua.
“Kegiatan itu sudah masuk pada kalender pendidikan di sekolah kami, dan orang tua siswa sudah mengetahuinya karena kami sampaikan dan sosialisasikan sejak awal masuk,” jelas Prisillia.
Salah satu poin yang menjadi perhatian warganet dalam video wisuda tersebut adalah penggunaan atribut wisuda seperti toga dan kesan adanya sidang senat.
“Pemakaian atribut yang dipakai merupakan suatu simbol. Menurut kami, tidak ada undang-undang yang melarang atau mengatur penggunaannya,” tegas Prisillia.
Meskipun tidak ada aturan baku mengenai penyelenggaraan acara kelulusan SMK dengan konsep wisuda, dan sekolah swasta diperbolehkan menarik iuran untuk kegiatan semacam itu, pihak sekolah menyatakan akan melakukan evaluasi setelah viralnya acara tersebut dan menuai berbagai kritik.
“Walaupun tidak ada aturan bakunya, tentu akan kami pertimbangkan dan mengevaluasi setiap kegiatan dalam rangka peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan,” pungkasnya. (Angga Saputra)