PURWOKERTO – Tenaga pendamping koperasi desa (kopdes) yang terdiri dari Business Assistant (BA) dan Project Management Officer (PMO) menggelar rapat koordinasi di Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM (Dinnakerkop UKM) Banyumas, Selasa (14/10/2025). Rapat ini digelar setelah lebih dari sepekan mereka mulai bertugas di desa dan kelurahan.
Kabid Koperasi Dinnakerkop UKM Banyumas, Alfian, menyampaikan dua target utama pendampingan BA dan PMO, yakni aktivasi layanan Laku Pandai dan penyusunan proposal bisnis untuk pengajuan pembiayaan ke Bank Himpunan Negara (Himbara).
“Dampingi terus agar koperasi desa dan kelurahan bisa segera operasional. Minimal aktifkan layanan Laku Pandai dan bantu penyusunan proposal bisnis untuk disetujui lewat musdes khusus,” ujar Alfian.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi efektif dalam pendampingan, mengingat tantangan kelembagaan dan tata kelola koperasi masih cukup besar. Saat ini terdapat 32 BA dan 2 PMO yang bertugas di Banyumas.
PMO Hanan Wiyoko dalam sesi evaluasi mengajak para pendamping untuk meninjau progres kerja selama sepekan. Ia menyebut beberapa aspek yang perlu diperkuat, seperti:
- Anjangsana dan pendampingan ke desa/kecamata
- Persiapan proposal bisnis
- Pengisian microsite koperasi untuk pengajuan ke Himbara
- Tantangan SDM dan kebutuhan pelatihan
- Koordinasi lintas pihak (camat, kepala desa, pendamping desa)
- Pengumpulan data untuk pelaporan
“Targetnya, awal November pengurus kopdes sudah bisa menyusun proposal dan menggelar musdes khusus untuk persetujuan pembiayaan,” kata Hanan.
Rapat juga menghadirkan narasumber dari Bank Jateng dan Bulog Cabang Banyumas. Bank Jateng mensosialisasikan aktivasi Laku Pandai, sementara Bulog memaparkan materi pendirian Rumah Pangan Kita (RPK).
Sebagai informasi, hingga pertengahan 2025, sebanyak 331 koperasi desa dan kelurahan telah terbentuk di Banyumas dengan dokumen AHU dan akta pendirian lengkap. (Angga Saputra)


