BANYUMAS – Perebutan kursi Ketua KONI Banyumas semakin memanas. Setelah muncul tudingan adanya pengkondisian terhadap salah satu kandidat, kini muncul imbauan agar pemilihan Ketua KONI berlangsung tanpa kepentingan politis.
Ketua Masyarakat Banyumas Peduli Olahraga (MBPO), Edi Sarwono, menyoroti dinamika dalam proses rekrutmen pengurus dan Ketua KONI Banyumas. Menurutnya, seluruh kandidat, baik yang telah mengembalikan formulir maupun yang masih dalam proses pendaftaran untuk Musyawarah Cabang (Muscab), harus memahami bahwa jabatan Ketua KONI menuntut profesionalisme.
Selain itu, dia berharap Pemkab Banyumas tidak melakukan intervensi atas suksesi kepempinan ini.
“Figur yang maju harus memiliki kemampuan manajerial di bidang olahraga, memiliki latar belakang yang kuat dalam dunia olahraga, memiliki kapasitas finansial, serta memiliki jaringan luas dengan kalangan pengusaha,” ujarnya.
Edi juga menanggapi sejumlah nama yang beredar sebagai calon Ketua KONI. Seperti yang disampaikan Ketua Cabor Terjun Payung, Yudhi F. Sudiro, ia menilai belum ada kandidat yang memenuhi kriteria ideal.
“Tanpa mengurangi rasa hormat, saya melihat belum ada yang memenuhi semua kriteria. Justru, saya lebih condong kepada sosok seperti Pak Hananto. Selain seorang pengusaha, beliau sudah bertahun-tahun berkontribusi melahirkan atlet di cabang olahraga tinju,” jelasnya.
Dari informasi yang diperoleh IndieBanyumas, hingga saat ini hanya dua kandidat yang telah mengembalikan formulir, yaitu Ari Suprapto dan Wikan Agung Winasis.
Suprapto merupakan Sekretaris DPC PDIP Banyumas sekaligus sekretaris KONI Banyumas saat ini. Adapun Wikan merupakan ketua Cabor Bola Tangan selama 3 periode.
Sementara itu, sesuai dengan timeline proses penjaringan, pendaftaran dan pengembalian formulir dimulai sejak 24-27 Maret 2025.
Bupati Banyumas Bantah Intervensi
Sebelumnya, beredar isu bahwa Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, diduga mengarahkan dukungan kepada salah satu kandidat. Dugaan ini muncul setelah pernyataan Bupati dalam diskusi bersama ketua cabang olahraga (cabor), yang berlanjut dengan buka puasa bersama di kediaman pribadinya pada Minggu (23/3/2025), sehari sebelum pendaftaran calon Ketua KONI dibuka.
Tokoh masyarakat Banyumas, Sumbadi, yang juga Majelis Pimpinan Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila Kabupaten Banyumas, menegaskan bahwa pencalonan Ketua KONI harus berlangsung transparan dan tanpa campur tangan pihak mana pun.
“Saya menginginkan pencalonan Ketua KONI Banyumas berlangsung fair, tanpa rekayasa dan intervensi dalam bentuk apa pun,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, membantah tuduhan bahwa dirinya mengintervensi proses pemilihan Ketua KONI.
“Saya hanya diminta KONI untuk berdiskusi dengan cabang olahraga. Tidak ada arahan dukungan dari saya. Pertemuan itu pun berlangsung di rumah pribadi saya, di Tiara, belakang Toko Daging Nusantara,” jelasnya.
Sadewo menegaskan bahwa dirinya hanya membahas kriteria ideal bagi calon Ketua KONI tanpa menyebutkan nama tertentu.
“Saya tidak menjagokan siapa pun. Saya hanya menyampaikan kriteria umum calon pemimpin KONI yang ideal,” tegasnya usai acara buka puasa bersama insan pers dan pegiat sosial di Banyumas, Jumat (28/3/2025).
Menurutnya, ada tiga kriteria utama yang harus dimiliki Ketua KONI, antara lain, kemampuan administrasi yang baik, karena pembinaan KONI sangat bergantung pada tata kelola yang tertata rapi. Lalu dapat diterima pihak ketiga, figur yang kapabel dan dipercaya dalam menggalang dana, mengingat anggaran KONI ke depan tidak hanya bergantung pada APBD.
“Ketiga, mampu bersinergi dengan pemerintah daerah, agar program dan kebijakan KONI sejalan dengan visi pembangunan olahraga di Banyumas,” katanya.
Sadewo juga menambahkan bahwa seluruh ketua cabor telah diundang dalam pertemuan tersebut, termasuk salah satu kandidat, Wikan Agung Winasis, namun ia tidak hadir.
“Silakan saja jika ada yang menafsirkan berbeda. Yang jelas, saya hanya berbicara soal kriteria Ketua KONI yang ideal,” pungkasnya. (Angga Saputra)