BANYUMAS – Dianggap berhasil menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terhadap program vaksinasi Covid-19, kepala desa di Banyumas mendapatkan pujian dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.
“Nah itu cara menjelaskan, anda hebat!” kata Ganjar Pranowo saat kegiatan daring Rembug Desa bersama Kades Kabupaten Banyumas kemarin.
Sebelumnya saat menjawab pertanyaan Gubernur, seorang kades memaparkan cara menjelaskan ke masyarakat tentang vaksinasi Covid-19 yang aman dan sehat.
Ia menjelaskan, kalau ia yang sudah 72 tahun, isteri, perangkat, lembaga desa pasca vaksin tetap-tetap baik-baik saja.
Sementara itu, Kepala Desa Panusupan, Kecamatan Cilongok, Imam Sangidun mengatakan, perbedaan kebijakan antara kepala desa atau kecamatan dalam penanganan Covid-19 sering menjadi kendala dalam penananganan Covid-19 di Banyumas.
“Ada perbedaan antara desa yang satu dengan yang lain. Antara kecamatan satu dengan kecamatan lain kebijakanya terkadang berbeda Pak Gubernur,” kata Kade Panusupan, Imam Sangidun.
Sangidun mencontohkan, pihaknya sudah bongkar tratag (tenda pernikahan, red) milik warga yang hajatan. Tapi ternyata di desa kecamatan tempat besan warga yang hajatan masih ada tenda (tidak ada pembongkaran).
Terhadap kebijakan yang berbeda-beda dalam penanganan Covid-19, Gubernur Jawa Tengah meminta ada penyeragaman.
Terkait hal itu, dia meminta agar kepala desa menyampaikan kepada Bupati masing-masing.
Kepala Desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Sunarto mengatakan, saat ini ada 20 orang yang menjalani karantina di desa. Namun berkat penanganan di tingkat desa, setiap hari selalu ada penyembuhan minimal 2 orang.
“Karena sejak tahun 2019 desa kami sudah ada Jogo Tonggo, Jogo Keluarga. Mohon maaf, kuwe ide nyong kuwe Pak Ganjar (itu ide saya Pak Ganjar, red). Mulane Pak Ganjar tindak ngeneh, mengko tekajari (Makanya Pak Ganjar hadir di sini, nanti saya ajari, red),” jelas Kades Karangnangka.
Saat mendapat pertanyaan dari Gubernur soal bantuan dari dana desa untuk warga yang 8 persen, Sunarto menjawab ia sudah mengeluarkan jatah BLT Dana Desa sebanyak 8,1 persen.
“Semua warga dapat Alhamdulillah, (Selain dari desa) juga dapat dari pusat, provinsi, kabupaten. Inyong dadi kades nggo ngibadah. Aja ngasi dana desa dekorupsi (Jangan sampai Dana Desa dikorupsi, red),” tegasnya.(san-6)