Ramai di media sosial mengenai Heri, sopir bus Primajasa, yang meminta bantuan untuk mengisi paket data internet ke nomor ponselnya setelah terlibat dalam kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Senin (7/4/2024).
Kejadian tersebut diunggah oleh koresponden CNN Indonesia, Mahardhika Utama, melalui akun Facebooknya. Melalui unggahannya, Mahardhika menceritakan bahwa Heri meminta tolong untuk mengisi paket data.
“Saat berada di dalam ambulance, sopir yang sudah agak berusia itu memanggil saya sambil memberikan selembar kertas berisi nomor telepon. ‘Tolong Bapak isiin data ke nomor ini sekarang,’ ujarnya pelan dengan wajah memelas. Ternyata itu nomor ponsel Pak Heri,” tulis Mahardhika.
Tidak lama kemudian, Mahardhika melihat Heri menghubungi seseorang yang diduga anaknya. Heri meminta maaf karena mengaku sedang ditahan di Polres Karawang.
“De, maafkan Bapak, Bapak ditahan di Polres Karawang. Kasih tau Mamah,” tulis Mahardhika.
Polisi menjelaskan bahwa Heri merupakan salah satu saksi yang dimintai keterangan terkait kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek. Heri telah pulang dan tidak ditahan.
Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi, mengatakan bahwa sejak awal tidak ada penahanan terhadap Heri.
“Bukan dipulangkan, tapi memang sudah pulang tepatnya. Karena tidak dilakukan penahanan kemarin juga, melainkan hanya dimintai keterangan sebagai saksi,” kata Kusmayadi melalui pesan singkat, Selasa (9/4/2024).
Heri merupakan salah satu dari yang selamat dari kecelakaan maut di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 58, Desa Duren, Kecamatan Klari, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024) pagi.
Dua orang yang berada di sebelah kirinya mengalami luka-luka setelah bagian depan bus dihantam oleh Gran Max. Mereka adalah penumpang dan kondektur bus yang kini dirawat di Rumah Sakit Rosela, Karawang Barat.
Penumpang mengalami luka ringan di pelipis. Sementara kondektur mengalami patah tulang.
Sebelum kecelakaan terjadi, Heri mengatakan bahwa sedang mengemudikan bus Primajasa dari arah Bandung menuju Jakarta.
Ketika itu, jalur Bandung arah Jakarta tengah dilakukan contraflow dengan dua lajur yang digunakan oleh pemudik dari arah Jakarta menuju timur.
“Kemudian, tiba-tiba ada Gran Max yang menghindari dan menabrak bagian depan bus keluar dari jalur contraflow. Saya mencoba menghindari ke kiri,” kata Heri.
Lalu, menurut Heri, di bagian belakang ada kendaraan lain yang menabrak bagian kiri bus.