BANYUMAS, indiebanyumas.com– Sejumlah perangkat desa dan kepala desa Sidamulih Kecamatan Rawalo viral dalam tayangan video yang tersebar lewat aplikasi WhatsApp karena menyampaikan pernyataan sikap terkait kesetiaan mereka kepada Presiden Jokowi. Menanggapi hal itu, Ketua Presidium Forum Negarawan Prof Yudhie Hayono PhD mengungkapkan keprihatinannya atas hal tersebut.
“Saya prihatin dan menyesalkan jika ada pejabat publik maupun PNS bersikap setia kepada “orang”, sungguh memprihatinkan,” katanya kepada indiebanyumas.com.
Menurut prof Yudhie, ada tiga argumen kenapa apa yang mereka lakukan menjadi sikap yang memprihatinkan bagi bangsa dan negara. Pertama, kata dia, mereka adalah pejabat publik atau PNS sehingga kesetiaan itu harusnya adalah kesetiaan terhadap negara.
“Kedua, kesetiaan itu mestinya pada nilai-nilai pancasila dan konstitusi. Ketiga, karena kita negara pancasila yg berketuhanan maka penghambaan tertinggi itu ke Tuhan, ke negara, ke sesama, ke semesta. Bukan ke perorangan, siapapun itu,” kata Rektor Universitas Nusantara ini.
Diketahui, Sejumlah perangkat desa dan para kepala desa, beramai-ramai menyatakan sikap tegak lurus pada Jokowi.
Pernyataan sikap sejumlah kepala desa dan perangkat desa itu viral menjadi perbincangan publik setelah tersebar melalui WhatsApps Group.
Ada dua video yang beredar. Yang pertama adalah video yang menyatakan sikap tegak luruk kepada presiden Jokowi yang disampaikan oleh perangkat dan Kepala Desa Sidamulih Kecamatan Rawalo.
Dalam video yang beredar, sejumlah perangkat desa dan kepala desa terlihat mengenakan seragam layaknya ASN.
“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabbarakatuh Salam Bambu Runcing Better Banyumas. Kami kepala desa dan perangkat desa Sidamulih Kecamatan Rawalo siap tegak lurus kepada presiden Joko Widodo, Wassalamu’alaikum warahmatullahi Wabbarakatuh
Kemudian dalam video yang kedua, tampak rombongan lebih banyak, sekitar 25 orang berada di dalam ruangan. Menurut sumber indiebanyumas.com, mereka seluruhnya adalah para kepala desa.
Dalam video tersebut mereka menyampaikan pernyataan bersama-sama sikap tegak lurus kepada Presiden Jokowi dan menyebut sebagai relawan bambu runcing.
“Terimakasih Pak Jokowi, Bambu Runcing Banyumas Jawa Tengah Siap tegak lurus bersama pak Jowoki,” demikian bunyi pernyataan sikap mereka.
Sementara itu, tokoh Nasional dan sesepuh PDIP Banyumas, Suherman menyatakan, ketika ada rambu-rambu yang dilanggar dengan apa yang telah dipertontonkan kepada publik, maka biarlah masyarakat yang menilai.
“Jika itu tujuannya memang ke arah politik, dan itu jelas telah melanggar aturan maka masyarakat sudah bisa secara cerdas menilai,” katanya.
Suherman mengaku sangat memahami, pernyataan sikap Seperti itu sudah jelas sarat akan kepentingan. Tapi dirinya yakin, sebagai orang Banyumas, karakteristik dan sikap pendeng gepeng yang mereka miliki tidak mudah untuk digoyang.
“Wajar saja apabila 331 desa dan kelurahan. Ada yang kemudian secara tegas berani menyatakan sikap ke salah satu calon, saya paham karena saya kenal dengan tokoh penggeraknya,” ungkapnya.
Suherman menambahkan, dirinya dan teman lain di partai sudah banyak melewati dinamika yang beragam.
“Kami itu kader PDIP, sudah melewati berbagai situasi kondisi,ditindas oleh penguasa pernah,kalaha karena dicurangi pemilu pernah,menang sedang dijalani sehingga riak- riak seperti itu bagi kami ora kaget, ora gumun,kami sebagai kader terus bergerak sesuai arahan partai,” tegas mantan Ketua DPRD Banyumas periode 2009-2014 ini.
Angga Saputra