FOKUS– Kantor OJK Purwokerto menilai sektor jasa keuangan di wilayah eks Karesidenan Banyumas (wilayah kerja Kantor OJK Purwokerto) sampai dengan November 2024 tetap terjaga stabil dan bertumbuh.
Hal ini tercermin dari sejumlah indikator keuangan yang menunjukkan tren positif, terutama di sektor perbankan di tengah masih tingginya ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global.
Dalam rilis yang diterima indiebanyumas.com, pada posisi November 2024, kinerja perbankan (Bank Umum dan BPR/S) di eks Karesidenan Banyumas baik dari sisi Aset, DPK dan Kredit mencatatkan pertumbuhan positif yaitu Aset tumbuh sebesar 3,45 persen (yoy), DPK 5,36 persen (yoy) dan Kredit 9,31 persen (yoy).
Kinerja bank umum di wilayah kerja Kantor OJK Purwokerto mengalami peningkatan, yaitu tercermin dari pertumbuhan aset sebesar 3,45 persen (yoy), DPK 6,29 persen (yoy) dan kredit 11,89 persen (yoy). Sementara itu, perkembangan kinerja BPR/S di wilayah kerja Kantor OJK Purwokerto per November 2024, untuk aset dan DPK mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 12,49 persen (yoy) dan 0,18 persen (yoy) sedangkan
kredit menurun sebesar 6,16 persen (yoy).
Tingkat intermediasi BPR/S masing tergolong cukup tinggi dengan LDR sebesar 77,21 persen. Namun demikian, risiko kredit masih tergolong tinggi yaitu 18,28 persen meskipun mengalami sedikit penurunan dibanding November 2024 yang sebesar 18,66 persen.
Tingginya NPL tersebut disebabkan oleh dampak normalisasi kredit restrukturisasi Covid- 19 dimana BPR/S harus menyesuaikan kualitas portofolio kredit restrukturisasi stimulus Covid-19 yang berdasarkan hasil asesmen tidak dapat bertahan.
Berdasarkan sebaran portofolio, penyaluran kredit/pembiayaan yang dilakukan oleh BPR/S di wilayah kerja Kantor OJK Purwokerto masih didominasi oleh kredit produktif,
khususnya pada portofolio kredit modal kerja dengan pangsa mencapai 53,00 persen.
Kredit/pembiayaan tersebut juga sebagian besar disalurkan pada segmen usaha mikro kecil menengah (MKM) dengan pangsa sebesar 58,00 persen dari total penyaluran kredit/pembiayaan pada posisi November 2024. Sementara itu, sebaran portofolio kredit/pembiayaan secara sektoral didominasi oleh sektor Bukan Lapangan Usaha serta sektor Perdagangan Besar dan Eceran.
Di sektor Industri Keuangan Non Bank, Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di wilayah eksKaresidenan Banyumas, mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 13,92 persen namunDPK dan kredit menurun masing-masing sebesar 13,31 persen dan 11,86 persen.
Sementara itu, pada posisi November 2024, jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh industri Perusahaan Pembiayaan mengalami peningkatan sebesar Rp224 miliar atau 6,26
persen (yoy) menjadi Rp3.803 miliar dengan porsi penyaluran terbesar pada sektor
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor dengan share sebesar 28 persen Pada Industri Asuransi, Industri asuransi jiwa dan asuransi umum di wilayah eks Karesidenan Banyumas mencatatkan peningkatan premi sebesar 26,14 persen (yoy) menjadi Rp541,87 miliar.
Perkembangan Edukasi dan Pelindungan Konsumen
Sejak awal Januari hingga 31 Desember 2024, terdapat 6.365 permintaan laporan Informasi Debitur/Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) melalui websiteidebku.ojk.go.id. dan pelayanan konsumen Kantor OJK Purwokerto telah menerima 745 pengaduan konsumen jasa keuangan yang paling banyak berasal dari industri perbankan terkait dengan SLIK.
Selain memberikan pelayanan konsumen, Kantor OJK Purwokerto juga telah melaksanakan 76 kegiatan literasi keuangan yang menjangkau 21.482 orang dalam bentuk sosialisasi kepada masyarakat antara lain pelaku UMKM, santri pondok pesantren, pengelola/ pengusaha pariwisata, pelajar /mahasiswa, disabilitas pelaku UMKM dan ibu- ibu.
Selain itu, Kantor OJK Purwokerto juga menerima kunjungan dari beberapa sekolah dan Universitas/Perguruan Tinggi.
Kantor OJK Purwokerto bersama-sama dengan Pemerintah Daerah, Lembaga JasaKeuangan dan Stakeholders lainnya melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
(TPAKD) melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mempercepat akses keuangan kepada masyarakat antara lain kegiatan product matching produk dan layanan perbankan dan asuransi kepada pengelola tempat wisata, pemilik hotel, pelaku UMKM seperti pengusaha bulu mata dan lainnya.
Disamping itu juga, TPAKD dimaksud melaksanakan program Desa
Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang berfokus di Desa Sudagaran, Kabupaten Banyumas yang bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan kepada masyarakat setempat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan melalui program Desa
EKI tersebut.
Kantor OJK Purwokerto senantiasa mencermati perkembangan kinerja sektor keuangan tetap terjaga dan stabil. Pada saat yang sama OJK bersama dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya serta para stakeholder akan tetap bersinergi dalam upaya menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah dinamika global maupun domestik yang dapat berpotensi mengganggu stabilitas sektor jasa keuangan. (Angga Saputra)

