POLITIK – Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah sekaligus kader senior PDI Perjuangan, Rukma Setyabudi, resmi mengambil formulir pendaftaran calon gubernur (Cagub) melalui penjaringan PDI Perjuangan di Kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Panti Marhaen), Jumat (24/5) sore.
Rukma yang didampingi tokoh gaek partai moncong putih Jateng, Willy Tutuarima mengungkapkan, bahwa dirinya telah mempersiapkan dukungan di berbagai daerah di Jawa Tengah.
“Masing-masing kabupaten/kota sudah ada teman-teman kita. Bentuknya seduluran, paguyuban, atau apapun,” ujar Rukma kepada wartawan.
Terkait pencalonannya sebagai bakal calon gubernur Jateng, Rukma menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Saya mendaftar sebagai calon gubernur, adapun nanti apakah bisa maju atau tidak, tergantung pada Ketua Umum kami, Megawati Soekarnoputri, beliau yang akan mengeluarkan rekomendasi. Sebelum rekomendasi turun, sebisa mungkin mengajukan diri, tapi ketika rekomendasi turun kita harus tunduk, kita dukung bersama untuk berjuang,” jelasnya
Rukma optimistis bahwa semua kandidat memiliki peluang yang sama sebelum rekomendasi resmi keluar.
“Kita yakin, semua masih mempunyai kans yang sama. Sebelum rekomendasi turun, semua memiliki kans yang sama,” pungkasnya.
Rukma juga menyampaikan ucapan selamat kepada rekan-rekannya yang sedang mengikuti Rakernas V PDIPÂ di Jakarta.
“Pada kesempatan ini, yang sedang Rakernas di Jakarta, selamat Rakernas dan selamat berjuang berdasarkan kerakyatan dan gotong royong,” katanya.
Prihatin Terhadap Situasi Politik
Kepada para wartawan, Rukma Setyabudi menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi politik Indonesia saat ini yang menurutnya semakin carut-marut dan didominasi oleh politik praktis.
“Saya ingin sampaikan keprihatinan, melihat keadaan politik negara kita yang carut-marut tidak karuan, hampir semua yang dilakukan adalah politik praktis, ibaratnya seperti dagang sapi,” ujarnya.
Rukma menekankan pentingnya kembali pada perjuangan ideologi yang berfokus pada rakyat dan gotong royong, sesuai dengan ajaran Founding Father Indonesia, Soekarno.
“Kalau seperti itu, artinya kita kembalikan, kita berjuang utamanya untuk rakyat dengan gotong royong, itulah ideologi yang diperjuangkan oleh Founding Father kita, Soekarno, Marhaen yaitu rakyat kecil tetapi yang mampu untuk berdiri di atas kaki kita sendiri. Itu yang kita perjuangkan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar politik praktis yang kini sering terjadi tidak sampai mengikis ideologi tersebut.
“Jangan sampai politik praktis yang sering terjadi belakangan ini, ideologi yang utamanya untuk rakyat dan gotong royong terkikis,” tambahnya.
Angga Saputra