MALAIKAT KECIL DAMBAAN HATI AYAH IBU
Judul buku : Seri Aksi Swadaya Menulis dari Rumah Trilogi Anakku Permataku, Vol-4 (Himpunan Tulisan Inspiratif Tentang Anak-Anak Kita)
Penulis : Tulisan bersama 401 penulis
Editor : Julia Utami
Penerbit : KKK (Kosa Kata Kita)
Tahun Terbit : 2021
Cetakan : 1
Jumlah halaman : 280 halaman
Kehadiran seorang anak adalah dambaan hati orang tua. Di samping sebagai bukti cinta kasih, anak juga menjadi penerus keturunan yang diharapkan bisa melanjutkan generasi atau cita-cita kedua orang tua yang belum terwujud di waktu mudanya. Faktanya, tidak semua pasangan suami istri dikaruniai keturunan; ada yang harus menunggu sekian tahun bahkan ada yang belum dikaruniai sama sekali. Saking inginnya mempunyai momongan, mereka melakukan berbagi cara, baik dengan melakukan program bayi tabung atau mengadopsi anak dari panti asuhan/dari salah satu sanak keluarganya. Dalam masyarakat perdesaan mengenal pepatah kuno yang menyebutkan jika banyak anak, banyak rezeki, konon orang tua yang memiliki banyak anak, konon kehidupan perekonomiannya akan jauh lebih sejahtera dibanding mereka yang hanya memiliki satu atau dua anak.
Buku berjudul Anakku Permataku ini merupakan trilogi aksi swadaya menulis dari rumah dan sebagai buku volume ke-4 (kaver ungu) dipelopori oleh Bapak Kurniawan Junaedi atau akrab disapa Pak KJ ditulis oleh lebih kurang 400-an penulis dari seluruh pelosok tanah air. Untuk itu, buku ini harus dibagi menjadi enam volume secara alfabetis.
Pada volume sebelumnya, buku berkaver ungu ini pun para penulis menuangkan buah pikiran mereka ke dalam puisi atau pun prosa. Mereka menceritakan apa dan bagaimana rasa bahagia atas hadirnya anak di tengah-tengah mereka sebagai karunia indah Tuhan sebagai wujud buah cinta kasih keduanya. Prosa dan puisi dalam buku ini benar-benar sebagai “cara lain” mengekspresikan kegembiraan, kebahagiaan dan rasa syukur atas kehadiran si buah hati.
Halaman pertama pembaca disambut oleh tulisan dari Listianawati, salah seorang penulis yang terlibat dalam ini menorehkan tulisannya dengan judul ANUGERAH mengungkapkan kekhawatiran atas ketidakhadiran anak padahal usia pernikahannya sudah hampir satu tahun. Aku sempat merutuki diri, mencaribiang-biang yang menjadi masalah, bahkan sempat menyangka Tuhan seolah tak percaya menitipkan seorang anak di kehidupanku. Hingga akhirnya tepat di satu tahun usia pernikahan,Tuhan memberikan adanya tanda kehidupan di rahimku. Aku akan memiliki seorang anak. Menjadi ibu untuk sebuah kehidupan.
Demikian juga dengan para penulis lain, mereka mengekspresikan luapan syukur dan cinta pada buah hati melalui prosa dan atau puisi, meski dengan gaya bahasa sederhana akan tetapi tidak kehilangan keindahannya. Tulisan-tulisan mereka renyah, mengalir, dan tak sedikit tulisan mereka yang membuat trenyuh pembaca. Meskipun tak ada gading yang tak retak, akan tetapi buku berkaver apik ini layak dijadikan referensi dan koleksi bacaan di keluarga Anda di rumah saat wabah pandemi covid-19 memaksa kita untuk berdiam di dalam rumah, menjaga jarak dan mematuhi protocol kesehatan.
PENSIL KAJOE
penulis adalah kolumnis di majalah Djaka Lodang, Yogyakarta.