BANYUMAS– Kompetisi terakbar bola voli tanah air Proliga 2024 sudah mulai digelar sejak 25 April kemarin. Tahun ini, Purwokerto tidak lagi terpilih sebagai kota tuan rumah Proliga bersama dengan kota-kota lain.
Padahal animo masyarakat Banyumas dan sekitarnya ketika ajang ini digelar di GOR Satria begitu besar. Hampir setiap hari tiket terjual habis, dan ini terjadi selama dua musim Proliga pernah digelar di Purwokerto.
Sayangnya, pihak penyelenggara melalui laman website resminya belum memberikan penjelasan terkait tidak dijadikannya Purwokerto sebagai tuan rumah Proliga tahun ini.
Tahun lalu, ada delapan kota yang terpilih menjadi tuan rumah, yakni Bandung, Palembang, Gresik, Malang, Semarang, Solo, Purwokerto dan berakhir di Yogyakarta.
Mantan atlit bola voli putri Banyumas, Sri Wilujeng menyesalkan kenapa ajang kompetisi sebesar Proliga tidak lagi digelar di Purwokerto.
“Padahal sudah dua musim digelar di sini dan selalu dipenuhi oleh penonton. Seharusnya pemerintah daerah bisa berupaya agar Purwokerto bisa tetap menjadi tuan rumah dengan melobi ke PBVSI sebagai pihak penyelenggara, ” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu coach dan announcer bola voli Banyumas, Dirsam HS mengatakan Purwokerto sebenarnya memiliki segalanya ketika dipilih menjadi tuan rumah bagi salah satu klub peserta Proliga seperti dua musim sebelumnya. Baik dari sisi animo masyarakat terhadap kompetisi Proliga, maupun venue yang ada GOR Satria Purwokerto.
“Meski begitu, kita memang tidak bisa mengajukan kepada penyelenggara untuk bisa kembali dipilih mengingat untuk menentukan pilihan itu juga tergantung dari masing-masing klub. Tahun kemarin, misalnya, Purwokerto menjadi home base untuk Jakarta Pertamina Pertamax, dan untuk saat ini tidak satupun dari klub peserta yang memilih Purwokerto, ” kata mantan pengurus PBVSI Banyumas ini.
Dirsam yang juga pernah menjadi bagian dari penyelenggara Proliga musim 2020, mengatakan, situasi seperti ini memang menjadi sulit bagi daerah untuk bisa mempertahankan agar kotanya tetap terpilih.
“Berbeda lagi dengan Kejurnas, kita bisa mengajukan kepada PBVSI untuk menjadi tuan rumah. Lha ini mungkin yang bisa diperjuangan oleh para pengurus untuk bisa menjadikan Purwokerto sebagai tuan rumah, ” ungkapnya.
Sekilas Proliga 2024
Proliga akan memasuki 22 tahun penyelenggaraan. Kompetisi musim ini akan berlangsung hingga 21 Juli.
Rangkaian pertandingan akan melewati dua putaran babak reguler, dua putaran final four, dan grand final.
Ada delapan kota yang akan menjadi tuan rumah, yakni Yogyakarta, Semarang, Palembang, Gresik, Bandung, Malang, dan Pontianak untuk babak reguler.
Untuk final four digelar di Kediri dan Solo, dan berakhir grand final di Yogyakarta.
Ada tujuh tim putran dan tujuh tim putra yang akan bersaing musim ini. Inilah daftarnya:
Sektor putra:
1. Jakarta LavAni AlloBank
2. Jakarta Bhayangkara Presisi
3. Jakarta BIN
4. Palembang Bank SumselBabel
5. Jakarta Pertamina Pertamax
6. Kudus Sukun Badak
7. pendatang baru Jakarta Garuda Jaya.
Sektor putri:
1. Bandung Bank BJB Tandamata
2. Jakarta Pertamina Enduro
3. Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia
4. Jakarta STIN BIN
5. Jakarta Popsivo Polwan
6. Jakarta Elektrik PLN
7. Pendatang baru Jakarta Livin Mandiri.
Jakarta Lavani adalah juara bertahan sektor putra. Mereka mengejar gelar ketiganya secara beruntun. Sedangkan Bandung BJB Tandamata merupakan juara bertahan sektor putri.
Proliga 2024 dipastikan akan mulai berlangsung mulai 25 April hingga 21 Juli 2024 mendatang.
(Angga Saputra)