“…saat ini perbaikan data di Kabupaten Purbalingga sudah hampir 100 persen…”
Purwokerto – Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, terus melakukan perbaikan data penerima bantuan sosial agar makin tepat sasaran dan dapat membantu masyarakat lainnya yang belum terdata dan lebih membutuhkan.
“Perbaikan data terus dilaksanakan, saat ini perbaikan data di Kabupaten Purbalingga sudah hampir 100 persen, sehingga, baik kuota dan capaian beberapa segmen bansos yang sempat menurun, saat ini sudah semakin bertambah,” kata Kabid Pemberdayaan Sosial pada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KBPPPA) Purbalingga Heru Sri Wibowo ketika dihubungi dari Purwokerto, Kamis.
Dia menambahkan pihaknya terus berupaya agar realisasi bansos dapat terus meningkat dengan perluasan penyaluran yang makin rapi dan tepat sasaran.
“Beberapa kendala memang terjadi, warga miskin yang masih belum mendapat bansos, ini terus kami sisir dan kami pantau. Selain itu juga kami terus melakukan verifikasi. Setelah kami lakukan verifikasi, solusinya, antara lain melalui perekaman e-KTP maupun perbaikan data kependudukan, sehingga setelah valid data, bisa diusulkan menjadi penerima bansos,” katanya.
Sementara itu, dia menambahkan pihaknya juga terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan perbankan terkait dengan percepatan pendistribusian kartu keluarga sejahtera, percepatan transaksi penuh dan lain sebagainya.
“Komunikasi dan koordinasi juga terus kami lakukan guna mengantisipasi terjadinya permasalahan saat pendistribusian,” katanya.
Pihaknya juga terus mengingatkan masyarakat untuk memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
“Untuk bansos yang diterima dalam bentuk komoditi atau sembako, relatif tidak ada masalah, karena bisa langsung dimanfaatkan oleh Keluarga Penerima Manfaat, namun khusus untuk bansos berupa uang agar dibelanjakan sesuai peruntukannya, terutama untuk pemenuhan kebutuhan dasar, seperti beras, sembako, keperluan sekolah atau biaya kesehatan,” katanya.
Dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak menggunakan uang bansos untuk berfoya-foya, seperti membeli rokok atau pulsa dan kebutuhan tidak mendasar lainnya.