indiebanyumas.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak generasi muda untuk berpartisipasi dalam gelaran Pemilu 2024. Ajakan itu, dilayangkan sekaligis memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober.
“Menyambut tahun politik ini, generasi muda harus bisa ikut berperan akif dalam terciptanya sistem demokrasi di Indonesia. Dengan memberikan hak suaranya, anak muda ikut berkontribusi dalam membangun bangsa dan negara,” terang Puan dalam keterangannya, Sabtu (28/10/2023) dikutip dari laman Okezone.
Merujuk data Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, terdapat 204.807.222 warga negara sebagai pemilih atau masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilu 2024. Separuh lebih dari jumlah tersebut masuk dalam kategori anak muda, yakni generasi Z dan milenial.
Jumlah pemilih dari generasi Z dan milenial untuk Pemilu 2024 sebanyak 113.622.550 orang. Dengan kata lain, jumlah pemilih muda mendominasi pada Pemilu 2024 karena mencapai 56,45 persen dari total pemilih.
Selain itu, ia mengajak seluruh pemuda-pemudi Indonesia untuk terus bergerak memajukan Indonesia. Ia juga menyerukan kepada seluruh pemuda agar menjadi pelopor persatuan dan kesatuan bangsa.
“Dengan mengesampingkan berbagai perbedaan, darah pemuda adalah darah yang sama yaitu darah Indonesia. Dengan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan, pemuda/pemudi Indonesia akan membuat Indonesia lebih kokoh, kuat dan melangkah maju,” ucapnya.
Ia pun kembali mengingatkan agar generasi muda terus mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, anak muda seringkali membawa ide-ide segar dan pandangan baru dalam pengaktualisasikan Pancasila sesuai dengan tantangan zaman.
“Generasi muda sekarang memiliki tantangan untuk mengembangkan pendekatan-pendekatan inovatif dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di era perkembangan zaman seperti saat ini,” tuturnya.
Puan menjelaskan, gotong royong merupakan intisari Pancasila dengan konsep dari semua untuk semua. Untuk itu, generasi muda sebaiknya ingat bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki peran dan kontribusi masing-masing.
Dengan asas gotong royong, menurut Puan, anak muda akan lebih mudah mengentaskan sikap antiperbedaan dan antikeberagaman yang tengah menjadi ancaman generasi penerus bangsa.
“Jika anak-anak muda terus berinovasi dan berkembang dengan memegang teguh dasar Pancasila, akan menghadirkan generasi emas yang akan menuntun Indonesia meraih masa keemasan,” katanya.
Puan juga mendorong anak muda ikut terlibat dalam sektor konservatif, misalnya dalam dunia agraria yang membutuhkan inovasi demi keberlanjutan sektor pertanian Indonesia. Hal ini mengingat diperlukan gebrakan dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan.
“Dan itu bisa dilakukan oleh generasi muda yang memiliki segudang ide dan pengetahuan. Maka program petani milenial harus makin dimaksimalkan agar anak-anak muda semakin tertarik dengan industri pertanian sebagai cara untuk menjaga kedaulatan pangan,” ucap Puan.
“Dengan mengkolaborasikan pertanian dan teknologi, para petani milenial ini akan menjawab tantangan bagaimana negara kita memiliki kedaulatan pangan demi ketahanan pangan di masa yang akan datang dan untuk kemandirian bangsa,” tambahnya. (jahud)