Mengambil gambar dengan kamera atau kita akrab dengan istilah memoto/memotret, sejatinya bukan hanya aktivitas harian para pecandu fotografi saja, melainkan hampir semua manusia. Era sekarang kian memudahkan kita untuk melakukannya, sebagai bagian dari era kemajuan teknologi.
Kini, memotret pun menjadi kian menyenangkan. Apalagi, kecanggihan teknologi juga menjadikan momen memotret tak lagi harus mahal. Bahkan bisa dikatakan gratis. Satu orang saja, dalam satu hari hampir pasti mereka telah memproduksi foto melelaui smartphone-nya. Apapun obyeknya, tinggal klik sekali, hasil langsung terjawab.
Sahabat, edisi perdana dalam rubric Indie Gallery ini saya akan sedikit mengulas tentang Portrait photography. Potrait yang kemudian dari waktu ke waktu kita lebih akrab menyebut atau mendengarnya menjadi potret, adalah salah satu jenis fotografi yang banyak digeluti dan cocok bagi pemula yang baru saja berkecimpung di dunia fotografi. So, apa sih Potrait itu?
Fotografi portrait adalah jenis fotografi yang banyak dilakukan oleh para pemula. Fokus dari fotografi ini adalah wajah seseorang. Ini tidak berarti fotografer cukup memotret bagian wajah yang bersangkutan saja lalu selesai, tetapi fotografi portrait berusaha menangkap sisi artistik dari karakter wajah seseorang yang disertai dengan kemunculan rasa pada foto yang diambil. Sehingga, foto yang direkam tampak hidup dan bercerita seperti halnya sebuah karya sastra.
Berikut empat jurus agar kita bisa menghasilkan Potrait yang keren. Apa saja?
Headroom
Headroom merupakan ruang yang tersedia antara bagian tepian frame dan bagian atas kepala subyeknya. Usahakan agar ruang kosong di atas kepala tidak terlalu banyak sehingga diperoleh jarak yang pas dan jepretan yang menarik. Jika perlu, Anda bisa potong bagian atas kepala agar tampak full di frame dengan cara di crop sedikit. Cara lain ialah, coba bergerak mendekat ke arah subyek, lalu zoom in, dan isi space tersebut dengan wajah dengan orientasi landscape maupun portrait.
Fokus pada Mata Subyek
Bagian sentral wajah seseorang adalah mata. Mata mampu bercerita bagaimana suasana hati seseorang. Fokus pada sorot mata baik itu dengan cara mata memandang ke arah lensa maupun ke arah yang lain entah ke kiri maupun ke kanan. Cobalah teknik foto full frame jika ingin fokus pada bagian mata obyek. Ikuti rule of third dengan posisi mata berada pada sepertiga bagian frame.
Ekspresi Candid
Nggak gampang ya foto candid. Obyek seolah-olah tidak sadar bahwa dirinya sedang di foto. Foto candid dengan kualitas yang bagus memiliki kriteria alami, spontan, dan tidak di buat-buat. Hasil akhir dari foto tersebut adalah subyek berekspresi selepas mungkin, apa adanya dan menjadi dirinya sendiri. Upayakan subyek berekspresi senatural mungkin.
Ligthing
Lighting atau pencahayaan yang terang dan jelas belum tentu menghasilkan hasil pemotretan yang bagus. Fotografi portrait dengan hasil yang bagus sumber pencahayaannya berasal dari cahaya murni seperti matahari. Beberapa teknik pencahayaan yang digunakan adalah high key lighting (kontras cahaya yang terang), low key lighting (kontras cahaya yang redup), split lighting (menonjolkan pencahayaan dari satu sisi) dan butterfly lighting (menonjolkan sisi kecantikan obyek).
Pengertian portrait photography memang tidak lepas manusia sebagai obyek yang di foto. Untuk hasil yang optimal, semoga tips ini bermanfaat. Salam.
(Icko Yuw)