PURWOKERTO – Satu setengah tahun sudah panggung seni direnggut pandemi. Memang pada akhirnya, tiap-tiap sektor harus menyesuaikan diri dengan keadaan. Maka perlu aturan agar panggung ini tetap bisa berjalan serta menghidupi para pelaku seni yang ada.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono yang juga sebagai Ketua DKKB menyampaikan aspirasi dari para pelaku seni Banyumas saat rapat Forkompinda.
“Dari diskusi bersama para pegiat seni itu, ada usulan soal pentas namun virtual. Lokasi di gedung Sutedja,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein mengatakan, untuk pagelaran seni semacam itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. “Pada waktu pemain di panggung itu berdekatan, lalu juga sering tak pakai masker,” ujarnya.
Menurut Husein, itu perlu diperhatikan. Semestinya, kalau berkesenian sekaligus juga mendidik masyarakat. Sebab ini akan ditonton orang banyak, jadi menurutnya ada beberapa hal yang bersifat edukasi.
“Pemainnya itu wajib memakai masker, lalu juga kalau berbicara itu hindari komunikasi jarak dekat,” ujarnya.
Tak hanya itu, Husein juga mewanti-wanti untuk tidak terlalu banyak melibatkan orang. Yang justru malah akan menjadi kerumunan. “Pemain yang masuk atau yang di panggung itu jangan di atas 10. Maksimal itu tujuh pemain dengan panggung yang ada di Sutedja,” tuturnya.
Sementara misalpun ada undangan, maka yang duduk di bawah diberi batasan. Yaitu maksimal 10 orang. “Serta selalu Prokes,” tegasnya. (mhd)

