CILACAP – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut perairan dan Samudera Hindia selatan Jateng, Jabar hingga DIY, untuk tiga hari ke depan.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung, Cilacap, Rendi Krisnawan mengatakan, tinggi maksimum gelombang laut selatan pada Minggu (8/8) sampai dengan Selasa (10/8) berpotensi mencapai 2,5-4 meter, yang masuk kategori tinggi.
Dalam beberapa hari sebelumnya, kata dia, potensi gelombang di laut selatan itu bahkan masuk kategori sangat tinggi, yakni antara 4-6 meter.
“Potensi gelombang sifatnya fluktuatif, sehingga bisa naik-turun dalam beberapa waktu ke depan,” kata Rendi Krisnawan, Minggu (8/8).
Potensi gelombang tinggi itu, lanjut dia dipengaruhi periode angin timuran yang berlangsung dalam bulan Juli – Agustus ini.
Menurutnya, angin timuran berhembus karena adanya perbedaan tekanan udara signifikan, yang kemudian memicu tinggi gelombang.
Dia menjelaskan, angin timuran merupakan angin yang berhembus dari belahan bumi selatan, yakni Benua Australia, menuju ke belahan bumi utara, yakni Benua Asia.
Pada saat ini, pihaknya mengamati bahwa pada belahan bumi selatan terdapat sejumlah pusat daerah tekanan tinggi.
Di sisi lain, pada belahan bumi utara saat ini terdapat siklon tropis dan daerah tekanan rendah. Perbedaan tekanan udara itulah, yang kemudian mengakibatkan kecepatan angin yang tinggi.
Selanjutnya, kecepatan angin yang tinggi itu kemudian memicu tinggi gelombang saat melewati samudera atau lautan yang luas.
“Kami memperkirakan, sepanjang bulan Agustus ini potensi gelombang tinggi di laut selatan masih ada,” kata dia.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada pengguna aktivitas maritim untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi juga diminta agar tetap selalu waspada.