PURWOKERTO – Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat secara nasional, berdampak juga pada sektor transportasi umum. Sejak diberlakukan PPKM darurat, penumpang dari Purwokerto ke Jakarta, menurun 90 persen. Hal itu disampaikan Koordinator PO Sinar Jaya Puwokerto, Bayu Santoso.
Menurutnya, ada dua faktor yang menyebabkan penumpang menurun. Selain karena PPKM darurat, juga dikarenakan penumpang wajib membawa hasil negatif dari rapid test dan sertifikat vaksin.
Bayu mengatakan, penumpang bus didominasi masyarakat menengah ke bawah. Sehingga terasa berat saat harus tes rapid sebelum berpergian.
“Rata-rata yang mau merantau, seperti buruh bangunan, atau pedagang yang mau stok barang,” katanya.
Selain penumpang, armada yang beroperasi dari Sinar Jaya juga berkurang. Dan waktu keberangakatan yang biasanya dua jam bisa sampai lima kali, selama PPKM darurat hanya satu atau dua kali.
Pada Selasa (20/7) kemarin, sampai pukul 09.00, sudah ada 10 penumpang yang berangkat. Bayu menyampaikan, jumlah tersebut termasuk banyak di saat PPKM darurat. Dan keberangakatan malam, rata-rata penumpang membeli tiket go show.
Komandan Regu Piket Selasa (20/7) di Terminal Bulupitu Purwokerto, Kuswanto mengatakan, sejak ada PPKM darurat, bus antar kota antar propinsi (AKAP) ada yang tidak beroperasi. Dari 17 sampai 21 Juli ini.
“Jurusan Surabaya,” katanya.
Sedangkan bus antar kota dalam provinsi (AKDP), terasa sepi penumpang. Dan ada yang memilih tidak beroperasi saat libur Idul Adha kemarin. Bus AKDP jurusan Pemalang.
Sedangkan bus jurusan Purwokerto-Wonosobo tetap beroperasi kemarin. Namun sepi penumpang. “Dari Wonosobo sampai Purwokerto juga beberapa penumpang saja,” ujar Pengurus Bus Purwokerto-Wonosobo, Ipung.
Dan sampai akan berangkat lagi dari Purwokerto ke Wonosobo, belum terlihat ada penumpang yang naik. Meskipun begitu, tetap berangkat sesuai jadwal. (ely)