Sejumlah pemudik mengalami keterlambatan di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, karena bus yang seharusnya membawa mereka pulang ke kampung halaman belum juga tiba pada Sabtu (6/4) sore.
Pantauan dari CNNIndonesia.com sejak pukul 16.30 WIB menunjukkan bahwa ruang tunggu terminal dipenuhi oleh para pemudik. Banyak dari mereka yang terpaksa duduk di lantai karena tidak cukupnya kursi.
Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen, mengungkapkan bahwa banyak bus yang mengalami keterlambatan karena adanya rekayasa lalu lintas one way di Tol Cipali hingga Kalikangkung, Semarang.
Revi menyatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan bus-bus cadangan agar pemudik dapat melanjutkan perjalanan mereka tanpa harus menunggu terlalu lama.
“Sebagian besar penumpang dialihkan, sehingga mereka tidak terlantar,” ujar Revi di lokasi.
Dia juga menjelaskan bahwa sebagian besar bus bantuan yang dikerahkan ditujukan untuk mengangkut pemudik yang menuju Palembang, Sumatera Selatan.
“Karena jam keberangkatan bus tersebut berkisar antara jam 8 pagi hingga jam 3 sore. Jadi, ada sejumlah bus bantuan yang digunakan untuk mengatasi situasi ini,” tambahnya.
Puncak arus mudik besok
Lebih lanjut, Revi mengatakan pihaknya memprediksi puncak arus mudik di Terminal Kalideres terjadi besok. Sekitar 7.500 orang bakal melakukan perjalanan mudik menggunakan bus.
“Tapi kalau saya lihat pergerakan penumpang bus besok kayaknya. Itu bisa mencapai 7.000 sampai 7.500 orang,” ujarnya.
Revi menuturkan sejak 5 hingga 8 April, tiket-tiket bus sudah ludes terjual. Tiket-tiket ini habis untuk rute-rute favorit seperti Jawa Tengah, Padang, dan Palembang.
Rute bus-bus di Terminal Kalideres memang cukup banyak dan beragam. Ratusan perusahaan otobus (PO) di Kalideres menyediakan perjalanan menuju Sumatra, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jika dirinci, rute-rute perjalanan bus mengarah ke Lampung, Palembang, Bengkulu, Jambi, Padang, Pekanbaru, Medan, Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan NTB.
Revi menjelaskan saat ini terminal sudah direvitalisasi sehingga sejumlah fasilitas seperti ruang tunggu dan loket telah diperbarui. Kondisi ini bisa cukup membantu mengatasi kepadatan di terminal.
Meski begitu, ia tak menampik bahwa Terminal Kalideres tak begitu mampu menampung lonjakan pemudik. Oleh sebab itu, pihaknya berencana melakukan revitalisasi di bagian lain terminal di tahun mendatang.
Revi juga mengatakan untuk menyiasati penumpukan pemudik secara cepat, terminal menyediakan ruang tunggu lain bagi para pemudik. Disediakan hiburan musik agar pemudik tak merasa jenuh menunggu keberangkatan.
Sementara itu, kata Revi, arus balik mudik 2024 di Terminal Kalideres terjadi pada tanggal 14, 15, dan 16 April. Dia memprediksi jumlah penumpang balik bakal jauh melebihi yang berangkat.
Revi berujar musim mudik kali ini bersamaan dengan maraknya program mudik gratis pemerintah. Oleh sebab itu, dia menilai pemudik yang sebelumnya menaiki bus gratis bakal pulang menggunakan bus umum.
“Biasanya kalau arus balik itu yang balik lebih banyak daripada yang berangkat. Karena ada yang bawa sanak saudara. Mungkin dia dulu ada yang pake mudik gratis. Nah baliknya naik bus umum,” ujar Revi.