Banyumas – Kepala Bidang Pasar Dinperindag Kabupaten Banyumas, Sarikin menuturkan, Pasar Sumpiuh telah dilengkapi alat pemadam portabel. Namun tidak cukup untuk memadamkan kobaran api.
“Hasil dari Inafis Polresta Banyumas kebakaran dimungkinkan korsleting listrik,” jelas Kapolsek Sumpiuh AKP Yanto.
Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di lokasi menyatakan, akan dibangun kios sementara bagi pedagang yang menjadi korban kebakaran.
“Koordinasi dengan bupati supaya dibuatkan kios sementara untuk pedagang,” jelas Sadewo.
Lebih lanjut, Wakil Bupati membeberkan Pasar Sumpiuh sejak 2018 silam sudah diusulkan ke DPR RI melalui Sunarna. Pasar sudah memperoleh anggaran sekitar Rp 15 miliar namun direcofusing.
“Dengan adanya kejadian kebakaran, saya mendorong untuk diusulkan kembali. Mudah-mudahan segera direnovasi karena sudah tidak layak. Kiosnya sudah uzur, parah,” kata Sadewo didampingi Camat Sumpiuh.
Pengelola Pasar Sumpiuh Yudiono mencatat, dari empat korban penyewa kios, satu diantaranya yakni Ahmad Suardi sudah ditempatkan di gedung pasar. Kios yang terbakar adalah nomor 39, 40, 41 dan 6 B.
“Tiga pedagang lainnya belum ditempatkan, masih menunggu pembangunan lanjutan pasar. Jadi, untuk korban yang sudah ditempatkan di gedung pasar setelah kebakaran supaya menempati,” tandas Yudiono.
Sekitar pukul 08.00 pagi, satu mobil pemadam kebakaran pos Kemranjen kembali datang ke lokasi. Asap muncul dari salah satu kios dan langsung disemprot air hingga dipastikan tidak ada bara.
Hingga berita ini ditulis, total kerugian akibat kebakaran empat kios dan tujuh bedeng di Pasar Sumpiuh masih dihitung. Sedangkan korban jiwa nihil. Lokasi kebaran adalah deretan kios lawas yang berada di sisi utara gedung pasar. (fij)