INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

PA GMNI Banyumas Ajak Partisipasi Masyarakat dalam Pemilukada dengan Semangat Marhaenisme

Kamis, 25 Juli 2024

BANYUMAS– Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024 yang akan digelar pada 27 November 2024, masyarakat Banyumas diajak untuk bisa menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Marhaenisme demi tercapainya Pemilukada yang sukses menciptakan pemimpin yang berkualitas.

Demikian disampaikan Ketua DPC Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banyumas, Edwi Yulianto di sela-sela Diskusi Publik bertemakan ‘Marhaenisme Sebagai Panduan Bernegara dalam Mensukseskan Pemilukada 2024’, Rabu (24/7/2024) di Hetero Space Purwokerto.

“Kita memiliki tanggungjawab moral untuk bisa berperan aktif mengajak warga masyarakat menentukan sikap dalam agenda penting Pemilukada 2024 dengan turut berpartisipasi dan memilih pemimpin yang memiliki kualitas untuk bisa mensejahterakan masyarakat Banyumas, “tegas Edwi.

Dikatakan Edwi, semangat Marhaenisme yang menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial, kemandirian, dan kesejahteraan rakyat menjadi panduan bagi seluruh masyarakat dalam menentukan keputusan untuk berpartisipasi dalam Pemilukada 2024 yang itu adalah sikap dan langkah strategis demi mewujudkan pemerintahan yang adil.

Diskusi publik yang diselenggarakan KPU Banyumas dengan menggandeng PA GMNI Banyumas tersebut dihadiri oleh para peserta dari DPC GMNI Banyumas, GEMMA Banyumas dan sejumlah ormas lain.

Hadir sebagai pembicara dalam diskusi publik tersebut yakni Guru Besar dari Unsoed Purwokerto, Prof Oedjijono MSc, Ketua KPU Banyumas Rofingatun Khasanah SH dan Jurnalis dari indie Banyumas, Angga Saputra serta dimoderatori oleh Alan Ardhian R.

Dalam kesempatan itu, Prof Oedjijono mengatakan, fenomena yang terjadi dalam helatan pemilu semakin menunjukkan penurunan kualitas dengan fakta semakin tingginya pola transaksional. Fakta itulah, kata Prof Oejiono, yang harus diantisipasi sejak dini secara serius demi tercapainya Pemilukada yang baik.

“Proses Pemilukada harus ditingkatkan karena dalam pemilihan yang sudah kita jalani selama ini, kita mendapati tersebarnya amplop-amplop yang itu merupakan bentuk money politik yang sangat tinggi, ” katanya.

Karena itu, akademisi Unsoed ini mengingatkan hal yang paling penting dalam menghadapi Pemilukada adalah sikap jeli dari seluruh pemilih dalam menentukan sikap untuk memilih calon pemimpin.

“Prosesnya seperti apa? Ini yang harus kita bersama kawal, memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mencari pemimpin yang benar-benar nantinya bisa mensejahterakan rakyat. Azas Marhaenisme dalam bernegara, adalah revolusioner. Artinya, dalam hal ini adalah tujuan untuk berjuang sebagai individu secara bersama-sama secara sungguh-sungguh termasuk mencegah terjadinya praktik transaksional demi tercapainya Pemikukada yang baik, ” tegasnya.

Ketua DPC PA GMNI Banyumas Edwi Yulianto, Ketua KPU Banyumas Rofingatun Khasanah SH dan Angga Saputra.

Dalam Kesempatan tersebut, Ketua KPU Banyumas, Rofingatun Khasanah SH memiliki harapan besar terhadap generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam mensukseskan Pemilukada 2024 sebagai bagian dari proses menuju demokrasi untuk menciptakan pemimpin yang sesuai dengan harapan yakni mampu memberikan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Banyumas.

“Harapan besar bagi saya terhadap generasi muda untuk bisa ikut serta membangun demokrasi dengan memutus pragmatisme politik, politik transaksional, memutus rantai korupsi, menguatkan kontrol masyarakat terhadap pemimpin yang dihasilkan dari pelaksanaan Pemilukada, ” ungkapnya.

Sementara itu, Angga Saputra mengatakan, untuk memutus pola transaksional dalam proses penyelenggaraan Pemilukada dibutuhkan kesadaran bersama, kolaborasi antara elemen masyarakat untuk mengawal proses dari awal hingga akhir.

“Saya kira ini bukan hanya tugas dari penyelenggara, tetapi adalah tugas kita bersama untuk membangun komitmen yang tegas dalam mencari pemimpin berkualitas, punya integritas dan kapabilitas yang tidak hadir dengan membawa isi tasnya saja. Percaya lah, ketika kita bisa menghindari terjadinya politik transaksional, maka sebagai masyarakat kita akan lebih mudah secara terus menerus mengawal pemimpin dengan sikap kritis kita demi terciptanya roda pemerintahan yang pro rakyat, ” ungkapnya. (Alri Johan)

Editor : Angga Saputra

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Sejumlah Kandidat Wabup Potensial Dianggap Layak Dampingi Rachmat Imanda, Siapa Saja?

Selanjutnya

Stula di Banyumas, Peserta Pusdiklat Mahkamah Agung Akan Adopsi Keunggulan Inovasi

Selanjutnya

Stula di Banyumas, Peserta Pusdiklat Mahkamah Agung Akan Adopsi Keunggulan Inovasi

Bambang Pacul Akui Banyak Usulan Agar Andika Perkasa Maju Pilkada Jateng 2024

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com