Purwokerto – Memasuki musim kemarau, banyak petani yang kewalahan menghadapi dampanya yaitu kekeringan. Kekeringan menjadi momok tersendiri karena berakibat gagal panen juga mengancam hasil panen para petani.
Namun, tidak dengan petani di Desa Kedung Ringin, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas. Mereka merasa aman karena adanya embung Situ Pameling yang selalu siaga mengailiri pertanian mereka.
Salah satu petani Desa Kedung Ringin Mardiharjo kepada RR|I Selasa (24/05/2021) mengaku, apabila sawah kekurangan air, para petani akan mengambil di embung Situ Pameling.
āKalau kekeringan kita ( petani ) akan mengambil persediaan air yang ada di embungā Ungkapnya.
Embung memang dibangun untuk mengantisipasi kekeringan yang menjadi penyebab gagal panen.
Terpisah Kepala Desa Kedung Ringin Sukardi mengatakan, di wilayah timur dari embung yaitu wilayah Jetak yang luasnya kurang lebih 20 hektar memang kekurangan air, namun embung ini memang untuk kebutuhan petani sehigga tidak terjadi gagal panen.
” Diwilayah timur wilayah jetak namanya, kurang lebih 20 hektar itu kekurangan air, tapi embun ini dibangun untuk mengatasi dampak kekeringan, jadi gagal panen terhindarkanā katanya.
Selain untuk pertanian, embung juga mendongkrak perekonomian lokal melalui pariwisata. Banyak wisatawan yang datang dari luar daerah datang untuk berekreasi di embung Situ Pameling. Embung dengan kedalaman 4 meter ini juga diketahui tidak pernah surut, karena memang di dasar embung terdapat mata air. (ARI)