Banyumas, indiebanyumas.com – Klaster penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Banyumas membuat Pemerintah Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan Pemerintah Kecamatan dan Desa mengoptimalkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta pengetatan protokol kesehatan.
Pemberlakuan micro lockdown atau penguncian wilayah juga dilakukan pada wilayah Kecamatan Gumelar yang terdeteksi memiliki peningkatan jumlah kasus Covid-19 setelah 36 warga Grumbul Tlewah, Desa Gumelar, Kecamatan Gumelar tekonfirmasi positif Covid-19.
Jumlah tersebut didapat setelah dilakukan tracking dan testing hingga tanggal 12 Juni 2021 usai salah seorang warga pada 2 Juni 2021 lalu terkonfirmasi positif Covid-19.
“Sampai dengan saat ini terdapat sebanyak 36 orang terkonfirmasi, 31 orang menjalani isolasi mandiri di rumah sedangkan 5 lainnya menjalani perawatan di rumah sakit dengan rincian 4 orang di RSUD Ajibarang dan 1 lainnya di RS DKT.” kata Camat Gumelar Arif Triyanto SSos, kepada tim indiebanyumas.com
Pemberlakuan micro lockdown mulai tanggal 13 Juni 2021 sampai dengan 27 Juni 2021 di Grumbul Tlewah, Gumelar ini menurut Arif adalah langkah paling efektif untuk menghentikan penyebaran virus semakin meluas.
“Kami telah mengatur waktu piket pada posko PPKM Mikro di Grumbul Tlewah, nantinya akan dibuat 3 shift yang akan dilengkapi dengan disinfektan, alat semprot, APD serta sarana prasana lain yang sudah kami persiapkan.” terang Arif setelah kegiatan rapat koordinasi bersama elemen masyarakat setempat tentang penetapan status micro lockdown.
Selain menutup akses keluar masuk Grumbul Tlewah dan pemasangan rambu peringatan zona merah, posko kesehatan juga didirikan oleh Puskesmas Gumelar untuk memantau dan memeriksa kesehatan warga.
Menurut data yang tercatat, ada 361 jiwa bertempat tinggal di Grumbul Tlewah, Gumelar. 361 warga ini tersebar di 2 RT dan 1 RW dengan jumlah 92 rumah yang dihuni oleh 122 Kepala Keluarga (KK).
Arif mengatakan, pihaknya telah mengajukan bantuan kepada Pemkab Banyumas terkait kebutuhan warga terdampak lockdown dan hingga saat ini, Pemkab Banyumas baru mengalokasikan 37 paket sembako. Untuk sisanya, bantuan dialokasikan dari dana desa setempat.
Bantuan nantinya akan diberikan diberikan perjiwa dengan teknis pembagian dikelompokan per KK dan didistribusikan oleh petugas ke setiap rumah tentunya dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Terkait apakah virus yang menyebar pada warga Desa Tlewah merupakan varian virus baru yang muncul di wilayah Jawa Tengah akhir-akhir ini, Arif mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi terkait hal tersebut.
“Soal itu kami belum memperoleh informasi lanjutan, dan bagi kami bersama jajaran lain baik TNI dan Polri serta elemen masyarakat yang paling penting adalah menjaga ketat sebagai langkah antisipasi,” tegasnya.
Melansir portal online kontan.co.id, saat ini terdapat 10.297 kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah. Sebanyak 5.420 pasien menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.878 lainnya berada di tempat isolasi yang disiapkan pemerintah. Ruang ICU rumah sakit di Jawa Tengah kini sudah terisi sekitar 51,87%. Sedangkan tempat isolasi sudah terisi 58,35%.
Penulis: Arifa Chorunisa