INDIE BANYUMAS
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Mobilitas Warga Dibatasi, Desa Manduraga Purbalingga Dilockdown, Begini Penjelasannya

Kamis, 17 Juni 2021

Purbalingga – Satu desa di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga dilockdown. Tiga dari empat akses masuk Desa Manduraga ditutup total. Hal itu dilakukan seiring meningkatkatnya kasus Covid-19 du wilayah setempat. Disinyalir kasus di Manduraga itu berasal dari klaster keluarga dan mobilitas warga.

Kades Manduraga Hardizon menyampaikan, penutupan dilakukan pada perbatasan wilayah. Empat akses masuk Manduraga ditutup, dan dibikin satu pintu. Penutupan dilakukan sejak Rabu (16/06/2021) malam.

“Ada empat akses masuk, tiga diantaranya ditutup total. Satu pintu buka tutup dan dilakukan penjagaan, jadi bisa buka tutup. Pintu yanh dijaga itu, juga diperketat. Warga luar desa bisa masuk, tergantung kepentingan,” kata Hardizon, Kamis (17/06/2021).

Kades menyampaikan, untuk penutupan pihaknya sudah kordinasi dengan forkopimcam. Penutupan akses itu dilakukan guna menekan persebaran virus. Sebab, lalu lintas jalan desa Manduraga tergolong tinggi.

Dijelaskan, untuk wilayah utara berbatasan dengan Desa Karangpule, Kecamatan Padamara. Sisi barat berbatasan langsung dengan Desa Kramat, Kabupaten Banyumas. Sedangkan sisi selatan, berbatasan dengan Desa Blater.

“Penutupan ini diharapkan bisa mengurangi mobilitas warga, jadi ini upaya untuk penekanan kasus Covid,” ujarnya.

Selain akses jalan, untuk sementara pasar desa juga ditutup. Penutupan pasar karena ada warga yang rumahnya di sekitar pasar, satu keluarga positif Covid. Kegiatan belajar mengajar belum dilaksanakan. Begitu juga untuk acara keagamaan. “Pasar sementara tidak beroperasi, kalau warung-warung kecil di dalam wilayah desa tetap buka. Solat jamaah di mushola bisa, tapi untuk jamaah solat jumat belum diijinkan,” kata Hardizon.

Hardizon menjelaskan, langkah itu ditempuh menyusul adanya kasus Covid di Manduraga. Tercatat, saat ini ada 22 warganya yang positif, sedangkan satu meninggal dunia. Sampai saat ini, masih ada 18 orang yang sedang menunggu hasil swab.

“Ada sekitar 20 orang positif, satu meninggal, dan masih ada yang menunggu hasil swab,” kata dia.

Beberapa upaya penanganan telah dilaksanakan. Selain tertib dalam menerapkan prokes, lingkungan desa juga telah dilakukan penyemprotan disinfektan. Bagi keluarga yang sedang karantina, telah diberikan asupan vitamin.

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Pupuk Organik di TPST Sumpiuh Gratis

Selanjutnya

Ramainya Penarikan Biaya Haji Tidak Terjadi di Banyumas, Tercatat Baru Satu Orang

Selanjutnya

Ramainya Penarikan Biaya Haji Tidak Terjadi di Banyumas, Tercatat Baru Satu Orang

Petugas Puskesmas Positif, Puskesmas Tutup dan Disemprot Disinfektan

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • BERANDA
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com