Cilacap – Dalam beberapa hari terakhir, di Dasarian pertama bulan September ini sudah mulai turun hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Cilacap Wijonardi mengatakan, sesuai ramalan BMKG, musim hujan lebih awal diperkirakan mulai akhir September. “Namun sebagai antisipasi bencana kami sejak awal September ini sudah mulai memberikan mitigasi” katanya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, sampai Kamis kemarin masih melakukan droping bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih meski sudah turun hujan beberapa hari terakhir ini.
“Kebutuhan untuk air minum kan tidak boleh di tunda, meski permohonan secara resmi belum kami terima, BPBD langsung lakukan surve, dan langsung kami kirimkan ke warga yang membutuhkan. Bahkan pada saat musim hujan khusus daerah yang menjadi langganan banjir, kami harus siagakan droping air bersih, karena biasanya juga kekurangan air berihuntuk di konsumsi” kata Wijonardi, Jumat (10/9/2021)
Dia mengemukakan, rekapitulasi pengiriman air bersih bagi warga terdampak bencana kekeringan sampai dengan 6 September 2021 sebanyak 66 tanki untuk 4.806 KK 16.086 jiwa di 17 Desa 9 Kecamatan, yang merupakan Pengiriman Bantuan Air Bersih dari APBD TA. 2021 Kabupaten Cilacap, belum termasuk pengiriman dua hari terakhir, karena belumdi rekap.
Droping dilakukan ke Kecamatan. Kawunganten Desa Bojong 7 tanki, Kecamatan. Gandrungmangu, untuk Desa Cisumur 2 Tanki, Desa Gintungreja, Desa Cinangsi dan. Desa Sidaurip masing-masing 4 Tanki. Kecamatan Patimuan untuk Desa Rawaapu 5 Tanki, Desa Purwodadi 5 tanki, Desa Bulupayung 1 tanki, Desa Sidamukti 3 Tanki, Desa Cimrutu 2 tanki.
Kecamatan Bantarsari hanya di Desa Binangun 1 tanki. Kecamatan Wanareja Desa Bantar 16 Tanki dan Desa Tarisi 2 tanki, Kecamatan Cilacap Tengah di Kutawaru 7 tanki, Kecamatan Adipala di Desa Karangbenda 3 Tanki. Kecamatan Kampunglaut 1 tanki untuk Desa Panikel. Kecamatan Dayeuhluhur Desa Matenggeng 1 tanki.
Musim hujan yang datang lebih awal ini menurut Wijonardi harus di sikapi bagi para petani yang kini sedang panan, atau yang memasuki mujsim panen. Jangan sampai menjadi musibah kerugian bagi para petani..
“Menghadapi musim hujan, karena kita belum mempunyai Early Warning System (EWS), masyarakat kami minta untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang bertempat tinggal di kawasan langganana banjir. Ini yang selalu kita himbau ke masyarakat untuk meninggikan, lokasi tempat tinggalnya” pungkasnya. (spj)