BANYUMAS – Sejak resmi dibuka, Sabtu (28/8/2021) kemarin, Lokawisata Baturraden mulai terpantau didatangi para pengunjung.
Karena aturan batasan 20 persen kapasitas pengunjung jelas kondisinya tidak seramai biasanya.
Di hari kedua mulai dibukanya kembali wisata ini terlihat ada beberapa pengunjung yang datang.
Namun sejak dibukanya kembali Lokawisata, antusiasme datang dari para pedang hingga tukang parkir merasa sumringah.
Seperti yang dirasakan oleh, tukang parkir di terminal Baturraden, Suwarso (55) yang mengatakan sangat bersyukur akhirnya wisata dapat kembali dibuka.
“Kemarin waktu tutup sama sekali tidak ada pendapatan, paling ada cuma Rp 10 – Rp 50 ribu.
Alhamdulillah sudah dibuka, setidaknya ada orang parkir mobil sehari dapat Rp 200 ribu,” katanya kepada Tribunjateng.com.
Ia berharap agar tempat wisata Baturraden tidak ditutup kembali, mengingat penghasilannya sangat bergantung pada sektor wisata.
“Kalau tidak buka tidak ada pengunjung dan tidak ada yang parkir,” terangnya.
Sementara, Kepala UPTD Lokawisata Baturraden, Kusmantono menambahkan ada beberapa warga dari luar Banyumas yang hendak masuk.
“Otomatis pengunjung tersebut ditolak untuk masuk,” katanya.
Berdasarkan aturannya memang hanya orang Banyumas saja yang boleh dan sudah divaksin yang dapat masuk ke area wisata Baturraden.
“Nah tadi ada orang dari Bekasi, jadi tidak bisa masuk. Hari ini ada sekitar 100 pengunjung yang masuk,” tambahnya.
Pengelola wisata mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Semua sudah sesuai prosedur seperti menggunakan aplikasi Mas Bassid dan harus vaksin.
Terkait target PAD dari Lokawisata Baturraden tahun ini mencapai Rp 7,3 miliar.
“Kalau kondisinya seperti ini ya kami pesimis bisa mencapai target.
Namun kalau kasus menurun dan ada kebijakan pelonggaran kami optimis target bisa tercapai,” ungkapnya. (*)