PERISTIWA, indiebanyumas.com – Cawapres nomor urut 3 pasangan Ganjar Pranowo, Prof Mahfud MD mengatakan bahwa sangat berbahaya apabila orang luar Madura melakukan tindakan yang bisa berujung carok.
Komentar Mahfud MD bisa dilihat dari akun X @mohmahfudmd soal duel carok.
Seperti diketahui, Cawapres Mahfud MD merupakan warga dari Madura yang masih kental mengenal budayanya.
“Budaya Madura itu menyenangkan. Banyak lucu, penuh persahabatan,” tulisnya.
“Asal jangan ganggu isteri org ato berselingkuh dan berzina. Klo yg itu bs carok,” tandasnya.
Mahfud pernah mendapat pertanyaan tentang budaya carok apakah masih eksis di Madura.
“Sekarang sudah jarang. Tp sebenarnya carok ada di-mana-mana,” jelasnya.
“Bedanya, di Madura kalau carok terbuka & stlh membunuh tdk lari,” tegas Mahfud MD.
Sebagaimana diberitakan di banyak media massa maupun kabar yang tersebar lewat media sosial, terjadi aksi carok maut menggegerkan warga di Bangkalan, Madura, Jawa Timur (Jatim). Empat orang tewas dalam insiden mengerikan tersebut.
Peristiwa itu terjadi di Desa Bumi Anyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, Jumat (12/1). Carok bermula saat seorang pelaku yang hendak berangkat tahlilan berada di tepi jalan Desa Bumi Anyar Kecamatan Tanjung Bumi.
“Jadi awalnya pelaku itu mau tahlilan lalu di jalan melintas korban berinisial MA dengan satu temannya motoran dengan mengebut,” ujar Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya dikutip dari detikJatim, Sabtu (13/1/2024).

Aksi korban mengebut dengan suara mesin motor yang bising itu lantas membuat pelaku kaget dan tersinggung. Pelaku kemudian menegur korban.
“Korban tidak terima ditegur lalu cekcok dengan pelaku. Bahkan korban sempat memukul pelaku dan menantang pelaku untuk duel,” tutur Febri.
Sontak, sikap korban membuat pelaku geram lalu pulang ke rumahnya untuk mengambil sebilah celurit. Setibanya di rumah, pelaku bertemu dengan saudaranya dan diajak menemui korban.
“Lalu saudaranya juga diajak pelaku untuk menemui korban di TKP,” imbuhnya.
Sementara korban, juga pulang ke rumahnya untuk mengambil celurit. Di tengah jalan korban bertemu dengan 3 orang lainnya yang masih saudaranya.
Setelah menceritakan apa yang terjadi, 3 orang itu ikut dan berniat membantu korban. Kedua pihak kemudian bertemu hingga terjadi insiden maut saling bacok.
“Terjadilah aksi pembacokan itu dan mengakibatkan 4 korban meninggal dunia,” terang Febri.
Kedua pelaku yakni Hasan Busri alias Hasan Tanjung dan Muhammad Mawardi yang tak lain adalah adik kandungnya, kemudian diamankan pihak kepolisian.
Adapun identitas korban yakni Matterdam, Mattanjar, Najehri, dan Hafid. Sedangkan dua pelaku diketahui warga Desa Banyu Anyar. (Angga)