FOKUS – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI kembali menggelar program Kurban Berkah secara serentak di 10 provinsi di Indonesia. Tahun ini, sebanyak 7.000 ekor hewan kurban (kambing dan sapi) disembelih dan didistribusikan kepada masyarakat, memberikan manfaat bagi ratusan ribu penerima.
Aksi penyembelihan dilaksanakan secara simbolis di berbagai lokasi, termasuk di Balai Ternak BAZNAS RI dan BAZNAS Kabupaten Banyumas di Desa Babakan Kecamatan Karanglewas dan Bantar Gebang, Bekasi, yang disiarkan langsung melalui BAZNAS TV.
Dr M Imdadun Rahmat, Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memfasilitasi ibadah kurban, tetapi juga meningkatkan literasi zakat dan kesadaran masyarakat.
“Selain sebagai ibadah, Kurban Berkah juga menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan, terutama bagi peternak lokal,” ujar Imdadun, Jum’at (6/5/2025).
Dia menambahkan, sebagian besar hewan kurban berasal dari 34 balai ternak BAZNAS yang tersebar di berbagai desa. Namun, karena kapasitas produksi masih terbatas, saat ini baru memenuhi sekitar 3.500 ekor kambing.
“BAZNAS juga menggandeng mitra peternak untuk memenuhi kebutuhan nasional yang mencapai 15.000 ekor per tahun,” ungkapnya
Untuk distribusi, jelas Imdadun, daging kurban disalurkan kepada penerima manfaat di berbagai wilayah, termasuk kepada para mudhohi dan masyarakat yang membutuhkan. Dalam praktiknya, satu ekor kambing dibagi menjadi tujuh kantong daging, yang masing-masing diperuntukkan bagi satu keluarga dengan anggota 4–5 orang.
“Dengan perhitungan ini, program Kurban Berkah BAZNAS diperkirakan memberi manfaat kepada ratusan ribu jiwa,” tuturnya .
Di Kabupaten Banyumas, program ini menyembelih 150 ekor kambing, yang merupakan titipan dari para pekurban (mudhohi). Daging kurban dibagikan dalam 7 paket per ekor kambing, dengan setiap paket mencukupi kebutuhan satu keluarga (4-5 orang).
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas Dr Agus Nur Hadie mengapresiasi peran BAZNAS dalam memenuhi 80-90% kebutuhan hewan kurban di wilayahnya.
“Keterbatasan anggaran daerah membuat kami tidak bisa memenuhi seluruh permintaan masyarakat. Kehadiran BAZNAS sangat membantu,” ujarnya.
Ia juga menyoroti dampak ekonomi bagi peternak lokal, seperti Rumah Ternak Babakan yang menjadi salah satu penyuplai utama. Fasilitas lengkap mulai dari kandang, pembibitan, hingga sistem perkawinan ternak turut mendukung keberlanjutan program.
Agus mengajak masyarakat untuk berkurban secara kolektif melalui program terorganisir seperti BAZNAS.
“Tidak perlu beli hewan sendiri, cukup titip dana kurban. Lebih efisien, transparan, dan manfaatnya lebih luas,” tegasnya.
Ke depan, BAZNAS berencana memperluas jaringan balai ternak untuk memperkuat program pemberdayaan dan memastikan lebih banyak masyarakat yang terbantu di momen Idul Adha mendatang. (Angga Saputra)
