INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
INDIE BANYUMAS

Kota Lama Banyumas Berpotensi Menjadi Kota Pusaka, Ini Alasannya

Jumat, 6 Agustus 2021

PURWOKERTO – Kota Tua dan Kota Lama di wilayah Kecamatan Banyumas akan didorong menjadi Kota Pusaka berbasis pertanian.

Kawasan tersebut masih dalam proses pengkajian untuk penetapan cagar budaya.

Arsitek asal Semarang, Sidem Tetuko memaparkan, peninggalan sejarah di Banyumas terbagi dalam dua periode.

Periode pertama tahun 1571-1727 atau masa berdirinya Banyumas awal didominasi dengan lanskap alam, seperti sungai atau saluran irigasi, sumur mata air dan pohon.

“Sulit ditemukan adanya benda diduga cagar budaya dalam bentuk bangunan karena ini dipengaruhi oleh ketahanan struktur bangunan tradisional terhadap bencana dan kondisi alam.”

“Kekuatan penilaian cagar budaya pada periode ini berupa rekam jejak sejarah dalam bentuk referensi sejarah Banyumas dan kondisi cagar budaya alam yang masih ada hingga saat ini,” ujarnya, dalam paparan Laporan Akhir Kajian Akademik Cagar Budaya Benda, Kota Lama Banyumas yang digelar Bappedalitbang Banyumas secara daring, Kamis (5/8/2021).

Adapun pada periode kedua (1727-1829), sudah terbentuk pusat kota Banyumas dengan konsep ruang tradisional Jawa, yang dibangun di kawasan Rawa Tembelang.

Landmark dan rekam jejak sejarah yang masih tampak hingga saat ini di antaranya Masjid Agung Nur Sulaiman, Pendopo Si Panji, dan lainnya.

Periode ketiga, yaitu masa kolonial Belanda (1830 – 1945). Seluruh bangunan bertujuan untuk kepentingan eksistensi pemerintah Hindia Belanda, pada masa tanam paksa.

Di era tersebut, Belanda mengeksplorasi kawasan pertanian Banyumas, serta monopoli hasil pertanian untuk peningkatan perekonomian pemerintah Hindia Belanda.

Oleh karena itu, infrastruktur untuk kepentingan distribusi dan pemasaran hasil pertanian.

“Pada perkembangannya, Belanda membangun infrastruktur darat, sebelumnya menggunakan jalur transportasi Sungai Serayu. Fasilitas sosial dan umum beserta infrastruktur perkotaan yang lain, seperti sekolah, rumah sakit juga mulai mementuk sebuah kota yang utuh.”

“Uniknya, konsep pembangunan dan pengembangan Kota Banyumas itu tetap mempertahankan karakter perdesaan dengan basis pertanian,” lanjut Tetuko.

Dia menambahkan, paduan antara Sungai Serayu dan wisata sejarah dan budaya di Kota Lama Banyumas akan menjadi daya tarik tersendiri.

Pasalnya, konsep pengembangan kawasan wisata ini tidak ditemukan pada daerah lain di Indonesia.

“Di Kota Pusaka Sawahlunto itu kuncinya kota tambang yang menjadi keunikan. Di Banyumas berbasis pertanian. Keunikan kedua, Banyumas itu berada darat, menjadi lebih kuat daya tariknya karena ada Sungai Serayu,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Seksi Sejarah dan Purbakala, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Arief Rahman mengatakan, hasil kajian akademis yang sedang disusun ini akan menjadi rekomendasi dan diusulkan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banyumas.

“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu tentang kriteria sebuah bangunan yang akan ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai kaidah disiplin arkeologi. Data yang bersifat deskripsi, seperti sejarah, nama, jenis, klasifikasi, ukuran, kondisi, unsur, usia, juga harus lengkap,” kata dia.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappedalitbang Banyumas, Tasroh mengatakan, proses pengkajian Kota Pusaka ini tidak akan pernah selesai. Sebab, ada kemungkinan temuan baru bila dilakukan penggalian lagi.

“Ini proses panjang, jadi kalau ada yang baru ya nanti bisa dimasukkan lagi sebagai rekomendasi cagar budaya. Terpenting adalah upaya penyelamatan dan pelestarian benda diduga cagar budaya yang sudah ada,” ujarnya.

ShareTweetKirimkan
Sebelumnya

Makan di Tempat Maksimal 30 Menit, Sesuai SE Bupati Terkait PPKM Level 3

Selanjutnya

Kasus Aktif Covid-19 di Banyumas Tertinggi Se-Jateng

Selanjutnya

Kasus Aktif Covid-19 di Banyumas Tertinggi Se-Jateng

Pemuda yang Tenggelam Saat Berenang di Sungai Ciberem Patimuan Cilacap Ditemukan Tewas

Tentang Kami / Redaksi
Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com

Tentang Kami / Redaksi / Pedoman Media Siber / Independensi & Donasi

© 2021 indiebanyumas.com
Tidak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Beranda
  • NASIONAL
  • HUKUM
  • POLITIK
  • EKONOMI
  • DUNIA
  • BANYUMAS RAYA
  • LAINNYA
    • CATATAN REDAKSI

© 2021 indiebanyumas.com