FOKUS- Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Banyumas, Achmad Darisun, memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebutkan adanya laporan terhadap dirinya ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Banyumas.
Dalam konferensi pers yang digelar Jumat (25/4), Darisun mengaku terkejut atas pemberitaan yang muncul sejak 15 April lalu. Ia menilai, opini yang dibentuk dalam berita tersebut seolah-olah menyudutkan dirinya sebagai pelaku tindakan pungutan liar (pungli) yang tidak pernah ia lakukan.
“Setelah muncul berita itu, saya langsung mengonfirmasi tiga pemuda yang datang ke DPRD. Mereka saya temui bersama keluarga masing-masing, dan akhirnya mereka mengakui bahwa ada pihak yang menyuruh mereka membuat laporan,” jelasnya.
Darisun menyebut, ketiga orang tersebut tidak mengenalnya secara pribadi dan hanya termotivasi oleh janji-janji dari seseorang yang mengaku sebagai pengurus PKB. Orang itu menjanjikan pengembalian uang serta akan membantu mereka menjadi aparatur sipil negara (ASN).
“Salah satu dari mereka mengaku diminta uang Rp10 juta lalu Rp30 juta oleh pihak yang bukan saya. Saya sendiri baru mengenal mereka setelah seseorang berinisial K yang disebut-sebut telah meninggal dunia,” tambahnya.
Ketiga pelapor tersebut telah mencabut laporan mereka dan menandatangani surat pernyataan resmi berisi permintaan maaf. Mereka juga telah menyampaikan surat pencabutan ke kantor DPRD Banyumas pada 23 April 2025 kepada Humas Sekretariat DPRD Banyumas, Siti Fauziah.
Darisun menyayangkan sikap media yang mempublikasikan berita tanpa melakukan konfirmasi langsung kepadanya. Ia mengungkapkan hanya dihubungi lewat pesan singkat oleh salah satu media, tanpa wawancara ataupun klarifikasi.
“Saya menyimpan bukti percakapan dengan seorang awak media berinisial yang menyebut AD adalah saya. Namun dalam berita itu tidak ada konfirmasi sebelumnya, dan berita itu langsung dinaikkan. Ini pelajaran penting soal pentingnya keberimbangan dalam jurnalistik,” tegasnya.
Ia juga menduga ada upaya sistematis untuk menggiring opini publik melalui laporan yang direkayasa. Darisun mengaku telah mengantongi bukti-bukti dan siap menempuh jalur hukum untuk memulihkan nama baik dirinya dan partai.
“Ini bukan sekadar serangan pribadi, tapi juga mencoreng nama baik PKB. Kami akan mengusut siapa di balik rekayasa ini dan motif sebenarnya,” tutupnya. (Angga Saputra)