![]()
Banyumas, indiebanyumas.com – Penyaluran program Bansos Sembako yang digelar pada 27 Juli 2021 lalu masih menyisakan masalah yang disebabkan karena pengurangan nilai komoditi sayuran (kentang) hingga membuat para penerima bantuan di sejumlah kecamatan kecewa. Bahkan, kekecewaan itu sampai membuat segelintir keluarga penerima manfaat atau KPM yang berani nekat melaporkan kepada aparat penegak hukum.
Informasinya, karena kentang menjadi biang masalah dalam penyaluran program Bansos dua periode tersebut, untuk penyaluran ketiga dengan hanya menyisakan satu paket Sembako periode September yang diputuskan disalurkan Senin (9/8/2021), ada pergantian jenis komoditi. Khusus untuk jenis kentang akan diganti dengan jenis buah-buahan. Pemkab Banyumas mengelak pergantian komoditi tesebut disebabkan karena adanya persoalan dalam distribusi 27 Juli untuk dua paket Sembako periode Juli-Agustus.
“Bukan karena adanya masalah, tetapi itu kesepakatan antara agen e warong dengan penyedia, khusus jenis kentang diganti menjadi buah,” kata Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsospermandes), Ir Widarso MM kepada indiebanyumas.com.
Dia menjelaskan, karena sudah menjadi kesepakatan antara kedua pihak maka tugas dari pemerintah di daerah yakni mengawasi jalannya pelaksanaan penyaluran. “Kami sudah berkoordinasi, ketika ada pergantian jenis bahan pangan yang diterima KPM maka kita juga harus tahu seperti apa yang tidak diperbolehkan sebagaimana mengacu aturan. Saya tegas menghimbau agar TKSK sebagai petugas lapangan yang punya peran kontrol harus lebih baik dalam menjalankan Tupoksinya,” tegas Widarso.
Informasi yang diterima www.indiebanyumas.com, para penyedia komoditi sayuran baik yang mensuplai dalam skala kecil hingga yang berskala besar memilih jenis berbeda. Ada tiga jenis buah yang informasinya besok akan dibagikan KPM, pear, apel dan jeruk. Sebuah rekaman voice note dalam aplikasi perpesanan whatsapp yang diterima indiebanyumas, sepertinya dari penyedia yang mengaku repot dengan pergantian jenis buah dalam komoditi sayuran dan buah.
“Pitung ons per KPM nah nek ngepasna dari pitung ons paling ora ana sing diiris. Nyong be pada tek irisi ngesuk koh ndadak kieh jan. Lagi kaya kie ya repot, repot kabeh lah wong genah anane kaya kue. Arep diwei loro kurang pitung ons kepriwe diwei telu dadi wolung ons sing arep nomboki sapa, (tujuh ons per KPM nah kalau menyesuaikan dari tujuh ons paling tidak ada yang dipotong. Saya juga besok harus mendadak memotong (buahnya). Sedang seperti ini tentunya repot, repot semua tapi apa adanya memang seperti itu. Mau dikasih dua kurang dari tujuh ons, kalo dikasih tiga jadi delapan ons, siapa yang mau ganti rugi?)”
Informasi indiebanyumas, rekaman itu merupakan suara dari seorang penyedia yang memperoleh beberapa agen di wilayah Kedung Banteng. Di sana, seorang penyedia menyampaikan, ada dua jenis buah berbeda yang akan diterima KPM. apel dan pear.
Angga Saputra